Connect with us

Warga Tangsel Anggap Pemerintahnya Korup

Info Tangsel

Warga Tangsel Anggap Pemerintahnya Korup

survey_indikator_0118.143.23.153- Sebagian besar warga Kota Tangerang Selatan, Banten, meyakini bahwa pemerintah daerahnya tidak bersih dari praktik korupsi dan suap. Hal itu tecermin dari survei Indikator Politik Indonesia, di mana sebanyak 71,8 persen warga kota pinggiran Jakarta itu menilai pemerintah setempat korup. Jumlah itu terdiri dari 54, 5 persen yang menyatakan kurang bersih dan 17,3 persen yang menyatakan tidak bersih sama sekali.

Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi, Minggu (5/1/2014) di Jakarta, mengatakan, sebanyak 20,5 persen responden menilai aparat Pemkot Tangsel cukup bersih dari praktik korupsi, sementara 1,7 persen lainnya menyatakan sangat bersih. Sebanyak 6 persen responden tidak menjawab.

survey_indikator_02

Selain itu, 37 persen responden menilai ada sejumlah pejabat atau pegawai pemerintah Kota Tangsel yang melakukan korupsi maupun suap. Sebanyak 28,5 persen menyatakan sebagian besar aparat pemkot bertindak korup dan 15 persen menilai hampir semua aparat Pemkot Tangsel melakukan korupsi.

“Praktik korupsi dan suap di Tangsel juga sudah sangat meluas. Hanya sekitar 8,1 persen warga Tangsel yang menilai hampir tidak ada korupsi di pemerintahan Tangsel,” kata Burhan.

survey_indikator_03

Hasil survei ini tak jauh berbeda dari penilaian warga Banten terhadap praktik korupsi di pemerintahannya. Sebanyak 77,1 persen warga Banten menilai aparat Pemprov Banten tak bersih dari praktik korupsi dan suap. Survei dilakukan karena adik Gubernur Banten Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan, tak hanya terjerat kasus dugaan suap pengurusan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Lebak, Banten, tetapi juga dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Tangsel. Wawan adalah suami Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany.

“Tangerang Selatan perlu mendapat perhatian khusus karena keterkaitan yang erat antara tersangka (Wawan) dengan Tangerang Selatan,” kata Burhan.

Survei IPI tersebut dilakukan pada 22-29 Desember 2014 dengan melibatkan 195 responden warga Tangsel, baik pria maupun wanita yang telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun. Survei dilakukan dengan teknik wawancara dengan margin of error sekitar 7 persen. Burhan mengatakan, survei ini atas biaya sendiri. (sumber: kompas.com)

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top