Berlaku Rasis Pemilik Rumah ini Kena Denda Ribuan Dolar

Perlakuan rasis Tami Barker pemilik rumah yang menolak kamarnya disewakan untuk orang Asia melalui aplikasi AirBnB mendapat kecaman dari banyak pengguna layanan AirBnB.

AirBnB adalah layanan yang memungkinkan anggota masyarakat biasa menyewakan kamar cadangan, atau seluruh properti kepada wisatawan.

Seperti Tangseloke kutip dari laman BBC.com, akhirnya pihak berwenang di negara bagian California, memberi hukuman pada Tami Barker dengan denda sebesar 5.000 dollar Amerika Serikat.

Langkah tersebut diambil setelah banyaknya keluhan dari masyarakat yang mendapat perlakuan diskriminatif dari beberapa penyewa rumah atau kamar melalui layanan AirBnB.

Kevin Kish, Direktur Departemen Hak-hak pekerja dan Perumahan California (Department of Fair Employment and Housing/DFEH) menegaskan bahwa ini telah sesuai dengan misi DFEH dalam penegakan hukum untuk melindungi masyarakat dari diskriminasi, perumahan, dan akomodasi publik dan tindak kekerasan atau kebencian.

“Pelakunya sudah masuk tahapan mediasi, dan dengan sikap memberikan kontribusi,” Ujar Kevin Kish.

Menurut DFEH, Nyonya Barker pemilik rumah membatalkan secara sepihak pesanan Dyne Suh sesaat sebelum petenis berusia 26 tahun itu tiba di lokasi.

Dalam pesan yang dikirim melalui aplikasi AirBnB, Barker berkata: “Saya tidak akan menyewanya jika anda adalah orang terakhir di bumi.”

Kemudian dia tambahkan pula kata-kata: “Saya tidak akan membiarkan negara ini diberi tahu apa yang harus dilakukan oleh orang asing” dan “Karena itulah kami memiliki Trump”.

Menanggapi isi pesan tersebut Dyne Suh menceritakan apa yang telah menimpa dirinya dengan penuh emosianal.

“Ini mengagetkan, bahwa setelah saya tinggal di AS selama lebih dari 23 tahun, beginilah yang terjadi,” ujar Suh penuh emosi.

Suh pun mengingatkan bahwa apa yang telah dia perbuat terhadap lingkungannya seperti tidak mendapat tempat yang layak.

“Tidak peduli seberapa baik saya memperlakukan orang lain, jika anda orang Asia anda bakal diperlakukan kurang manusiawi. Orang bisa memperlakukan anda seperti sampah,” ujar suh dengan nada amarah. (sumber: BBC.com)