Connect with us

Podcast Dewan Pers: KDM Bicara Pers Hingga MBG

INDONESIA OKE

Podcast Dewan Pers: KDM Bicara Pers Hingga MBG

Podcast “KDM BICARA PERS HINGGA MBG” menampilkan Gubernur Dedi Mulyadi yang membahas gaya kepemimpinan uniknya, kearifan lokal Sunda sebagai landasan kebijakan, hingga evaluasi kritis terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat.

Berikut adalah rangkuman poin-poin utama yang dikelompokkan berdasarkan tema:

Tema 1: Gaya Kepemimpinan dan Peran Pers

  • Pemanfaatan Media Pribadi Mempermudah Tugas Pers [01:46]
    Gubernur Dedi Mulyadi membantah pandangan yang menyebut komunikasi aktifnya melalui media sosial pribadi telah “membunuh peran pers,” ia justru mengklaim hal itu mempermudah pers. Wartawan kini dapat langsung mengutip informasi dan kebijakan penting tanpa perlu menunggu juru bicara atau rilis resmi, yang mempercepat penyampaian berita kepada publik. Ia menambahkan bahwa isu utama pers saat ini adalah menurunnya anggaran kerja sama, bukan pada kemudahan akses sumber berita.
  • Kerja di Lapangan dan Birokrasi Digital [03:47]
    Kepemimpinan Kang Dedi berfokus pada kerja di lapangan, ia percaya keputusan harus diambil langsung di tempat masalah terjadi, bukan di ruangan kantor ber-AC yang nyaman. Pekerjaan kantor modern ditopang oleh sistem digital seperti Zoom, video call, dan Tanda Tangan Elektronik (TTE), sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat dan jarak jauh. Dalam kepemimpinannya, ia mengklaim serapan dan efisiensi anggaran Jawa Barat merupakan yang tertinggi di Indonesia.
  • Filosofi Pemimpin Sunda [07:18]
    Tugas pemimpin adalah mengorkestrasi seluruh kepentingan, yang dipegang dengan prinsip Sunda: kudu kaluhur sirungan kehendap akaran. Ini berarti seorang pemimpin harus memiliki pemikiran tingkat tinggi (sampai langit) untuk bernegosiasi dengan tingkat otoritas tertinggi (Presiden) sekaligus berakar dan mengerti masalah di lingkungan masyarakat.

Tema 2: Visi Pembangunan Berdasarkan Kearifan Lokal

  • Mewujudkan Gemah Ripah Repeh Rapih [09:12]
    Keberhasilan kepemimpinan diukur dari terwujudnya masyarakat yang gemah ripah repeh rapih—slogan Provinsi Jawa Barat—yang diterjemahkan sebagai kecukupan pangan (reak ketan reak keton). Hal ini diwujudkan melalui industri pertanian produktif yang mampu mengisi gudang pangan daerah (leuit) dan menciptakan ketenangan publik.
  • Kesejahteraan Keluarga dan Pangan [11:14]
    Filosofi kesejahteraan Sunda juga mencakup kecukupan protein hewani di setiap rumah, seperti adanya kambing (si jambrong), ayam (si jago), dan ikan di lingkungan rumah. Pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi ini menjadi landasan untuk menyejahterakan masyarakat.

Tema 3: Kebijakan Terukur dan Hasil Kinerja

  • Penataan Tata Ruang dan Lingkungan [14:16]
    Langkah terukur kepemimpinannya dimulai dengan evaluasi tata ruang, larangan alih fungsi lahan, dan penutupan penambangan ilegal/legal yang menimbulkan konflik sosial dan kerusakan lingkungan (seperti di Parung Panjang). Ia juga membongkar bangunan liar yang menutup sungai dan sepadan jalan, yang menjadi akar masalah banjir di berbagai wilayah.
  • Dampak Positif yang Terukur [17:15]
    Meskipun sempat menimbulkan kontroversi, berbagai kebijakan ini melahirkan kinerja teknokratik yang terukur dan positif. Data BPS menunjukkan bahwa Jawa Barat mengalami penurunan angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi yang melebihi angka nasional, dan penurunan tingkat pengangguran.
  • Dukungan Budaya untuk Kebangsaan [24:53]
    Kang Dedi Mulyadi menekankan bahwa Sunda adalah nilai teritorial, sementara Islam adalah nilai universal; keduanya menyatu seperti mata dengan penglihatannya (panon jeung awasna) dan hati dengan keikhlasannya. Ia meyakini, kearifan lokal seperti Sunda Wiwitan yang mengajarkan agar manusia tidak serakah dalam memanfaatkan alam (leuweung tutupan, titipan, awisan, garapan) sejalan dengan nilai-nilai agama.

Tema 4: Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

  • Risiko Gizi Gratis menjadi Mencari Gizi Gratis [29:33]
    Meskipun gagasan MBG Presiden Prabowo Subianto adalah mulia untuk perbaikan nutrisi, pelaksanaannya harus dilandasi niat ikhlas dan profesionalisme. Ia mengkritik praktik yang mengubah program Makan Bergizi Gratis menjadi Mencari Gizi Gratis (mencari untung), yang menjadi akar masalah keracunan di Jawa Barat.
  • Penyebab Keracunan dan Masalah Teknis [30:33]
    Keracunan terjadi akibat kualitas bahan baku yang murah, proses masak yang terlalu dini (pukul 9-10 malam) untuk dikonsumsi siang hari, rendahnya upah tenaga kerja, dan masalah higienitas wadah/dapur pelaksana. Ia menegaskan, anggaran Rp10.000 per porsi sudah memberikan untung Rp2.000, sehingga tidak ada toleransi untuk pengurangan kualitas.
  • Solusi dengan Multiplier Effect Ekonomi [34:32]
    Program MBG harus diintegrasikan dengan rencana pertanian daerah yang terstruktur, yang menciptakan multiplier effect ekonomi. Rakyat dapat menjadi pemasok produknya (misalnya beras atau hasil ternak) kepada penyedia jasa MBG, sehingga uang berputar dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
  • Pengawasan dan Sanksi Tegas [35:00]
    Untuk mengawal MBG di Jawa Barat, akan dibentuk Satgas MBG, ruang pelaporan di media sosial, dan penekanan bahwa yang harus mencicipi makanan adalah tenaga teknis, bukan guru. Ia mengancam sanksi berat bagi pelanggar, mulai dari sanksi administratif, penutupan dapur, hingga sanksi pidana jika terjadi praktik korupsi.

Tema 5: Hubungan Politisi dan Rakyat

  • Rakyat adalah Penentu Masa Depan Politik [39:12]
    Kang Dedi menyoroti adanya kontradiksi di mana anggota DPR dipilih oleh rakyat, namun terikat pada mekanisme fraksi partai. Ia menegaskan bahwa politisi tidak perlu takut kehilangan masa depan jika berani membela rakyat. Masa depan politisi ditentukan oleh dua hal: dicintai oleh rakyat dan dibutuhkan oleh partai karena tingginya elektoral.
  • Tingkat Kepuasan Publik yang Tinggi [41:25]
    Kinerja kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jabar, dalam waktu 8 bulan, mencatatkan tingkat kepuasan publik yang sangat tinggi. Rilis Kompas terakhir menunjukkan kepuasan warga Jawa Barat terhadap kepemimpinannya mencapai 97,4%.

 

Demikian rangkuman Podcast Dewan Pers yang dapat ditonton secara langsung melalui link ini

 

Dirangkum oleh AI Gemini

Diupload dan Edit oleh: Madrosid

Continue Reading
Advertisement
To Top