Info Tangsel
Ketua RW Pertanyakan Soal Pasca Galian, PGN Pastikan Pemasangan Gas Aman dan Terkoordinasi
Tangerang Selatan – Sejumlah warga RW 06 Perumahan Pondok Pucung Indah II mengungkapkan kekhawatirannya terkait pemasangan jaringan gas rumah tangga oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Ketua RW 06, PPI II Aam Chaerul menjelaskan adanya kekhawatiran warga, tentang keamanan, kualitas pengerjaan, dan perapihan lingkungan setelah galian. Menurutnya, proyek pemasangan gas yang dimulai sejak awal 2024 dan dilakukan secara bertahap di beberapa RT.
“Setelah saya menjadi Ketua RW, saya bilang ke para Ketua RT, siapa yang mau pasang, monggo. Ini memang dari PGN, awal-awal masuknya mengatasnamakan PSN,” ujarnya, saat di konfirmasi melalui sambungan WhatsAppnya (18/9/2025)
Sedangkan soal harga yang dibebankan kepada masyarakat, gas PGN lebih murah dibanding gas 12 kilogram biasa, meski sedikit lebih mahal dibanding gas melon. Dari sisi keamanan, gas PGN dianggap lebih aman karena tekanan gasnya hanya 0,4 bar, jauh lebih rendah dibanding gas melon yang mencapai 14 bar dan rawan meledak.
“Dari sisi keamanan, warga lebih khawatir gas melon daripada gas PGN,” jelas Ketua RW.
Proyek sempat terhenti karena pergantian vendor. Ia mengatakan bahwa warga lebih mempertanyakan perapihan lingkungan pasca-galian.
“Bekas galian sudah berbulan-bulan, lingkungan jadi rusak. Padahal itu kewajiban PGN untuk merapikan kembali, nanti setelahnya bagaimana,” katanya
Saat ditanya mengenai rekomendasi instansi terkait dalam hal ini bidang Bina Marga pada Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) ia menyebut belum mempertanyakan hal tersebut.
“Terkait rekomendasi itu boleh dipertanyakan ke dinasnya. Waktu itu saya menanyakan langsung ke perwakilan PGN, dan juga kepada warga di RT: 02 yang berasal dari Pertamina. Setelah dipastikan resmi, maka izin tersebut diberikan,”imbuhnya
Ia pun menghimbau, jika ada hal yang ingin ditanyakan langsung dari warga tentang PGN, pihak PGN dapat memfasilitasi dengan membuat kanal pengaduan agar memudahkan koordinasi. Karena secara otomatis warga merupakan konsumen.
“Dengan sistem bertahap ini, diharapkan pemasangan gas berjalan aman dan lancar bagi seluruh warga,” ungkapnya
PGN Pastikan Pemasangan Gas Rumah Tangga Terkoordinasi dan Sesuai SOP
Menanggapi keluhan warga, Marketing tererorial PGN perumahan melalui Muhamad Widiansaputra saat di konfirmasi oleh wartawan melalui sambungan WhatsAppnya menuturkan bahwa pekerjaan pemasangan jaringan gas rumah tangga dilakukan aman, terkoordinasi, dan sesuai SOP.
Ia menjelaskan, keluhan warga terkait pengerjaan teknis, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD) dan kondisi galian tanah yang belum dibersihkan, akan ditangani secara bertahap.
“Untuk perapihan, kami memang tidak langsung merapikan secara permanen. Setelah pekerjaan selesai, kami akan koordinasi dengan pengurus setempat. Wilayah yang sudah tidak ada pemasangan lagi akan dirapikan secara permanen,” ujar pria yang akrab disapa Widi
Ia pun menjamin, untuk pelanggan yang ingin melakukan pemasangan kolektif dapat dilakukan oleh RT setempat. Ataupun secara langsung juga bisa dilakukan.
“Untuk warga yang ingin pasang, bisa di kolektif melalui ketua RT. Pastinya akan diselesaikan secara bertahap. Selama tim kami masih diizinkan bekerja, pelanggan baru tetap dilayani,” tambahnya.
Dikatakannya, ia mengatakan untuk biaya pemasangan pertama diberikan gratis, termasuk pipa sepanjang 15 meter. Namun jika pipa melebihi panjang tersebut, biaya tambahan sekitar Rp.82.500 termasuk PPN dikenakan.
“Pemasangan awal gratis ya. Tagihan bulanan dihitung sesuai pemakaian, dengan batas minimal pemakaian 4 meter kubik dan tarif Rp10.000 per meter kubik. Minimal tagihan per bulan adalah Rp40.000. Itu bukan abodemen ya,” jelasnya
Widi menegaskan, PGN akan memperbaiki seluruh area terdampak, termasuk menutup galian dengan semen. Bahkan, beberapa warga sempat menyiapkan semen sendiri, tetapi semua tetap akan diperbaiki oleh pihaknya.
SOP PGN selalu diterapkan, termasuk penggunaan karung untuk menutup galian agar aman bagi masyarakat.
“Jika digali pagi, kami pastikan sorenya sudah harus ditutup dan dirapikan, tolong jika warga melihat pekerjaan yang dinilai tidak sesuai, tinggal foto saja, akan langsung kami tangani” tambahnya.
Menurutnya, pemasangan bisa dilakukan di hari yang sama setelah pengajuan. Ia menekankan cakupan layanan PGN dihitung per perumahan, sehingga tidak semua wilayah dilayani sekaligus. Sebagai penanggung jawab wilayah, ia memastikan koordinasi dan kelancaran pemasangan tetap terjaga.
Dengan prosedur ini, PGN berharap pemasangan gas rumah tangga di Perumahan Pondok Pucung Indah II dapat berjalan lancar, aman, dan memberikan pelayanan optimal bagi warga.(Adt)
