Jelang memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, sosok Nasionalis yang juga menjabat sebagai Ketua Relawan Merah Putih bikin gerakan pemasangan bendera sebanyak 3025 buah.
Ribuan bendera merah putih tersebut akan menghiasi jalan di wilayah Pondok Aren dengan rute Graha Raya Bintaro hingga berpusat di Alun-alun kantor kecamatan Pondok Aren.
Pria bernama asli Suhanda Johan (57) yang akrab dengan sapaan Kimpo mengatakan kepada wartawan, seharusnya tahun ini ia membuat gebrakan cinta tanah air di Sukabumi, namun dirinya terkendala kesibukannya. Alhasil, pengibaran bendera tersebut dilakukan di kampung halamannya Parigi, Pondok Aren, Tangsel, Banten.
“Sebenernya saya tahun ini sudah lakukan komunikasi dengan rekan di Sukabumi, namun terkendala waktu. Yah, berhubung saya lagi ada rejeki, saya tetap melakukannya di Tangsel. Semata-mata untuk mengenang para pejuang terdahulu,” ungkap sosok ayah dari anak semata wayangnya bernama Sandi. (6/8/2025)
Bukan hanya di Tangsel, pada tahun sebelumnya ia juga memperingati HUT RI dengan cara yang tak biasa yakni memasang bendera terpanjang di Pangandaran sebagai wujud kecintaannya kepada Tanah Air.
“Tahun ini saya pasang sekitar 3.025 bendera. Ini memang sudah menjadi kebiasaan saya setiap tahun, bukan karena ikut-ikutan atau tren seperti One Piece. Tujuannya jelas, membangkitkan semangat cinta kepada sesama dan kepada NKRI,” ujar Bang Kimpo saat ditemui di lokasi pemasangan.
Aksi ini bukan pertama kali dilakukan Bang Kimpo. Ia mengaku telah melakukannya secara rutin sebagai bentuk pengingat bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah yang datang begitu saja, melainkan hasil perjuangan panjang para pahlawan.
“Pesan saya, mudah-mudahan pemerintah tetap menjunjung tinggi Merah Putih yang sekarang ini. Kita udah tinggal menikmati hasil kemerdekaan, beda dengan para pejuang dulu,” tambahnya.
Jika tidak rampung hari ini, Bang Kimpo bertekad akan menyelesaikannya esok hari, dengan bantuan sekitar 40 relawan. Menurutnya, pemasangan bendera ini adalah bentuk nyata penyebaran semangat nasionalisme ditengah masyarakat.
“Makna HUT RI ke-80 ini, menurut saya, agar Indonesia tetap jaya dan aman. Ini semua demi Indonesia, supaya kita nggak lupa sama arti perjuangan,” tutupnya.
Aksi Bang Kimpo menjadi pengingat bahwa semangat kemerdekaan dapat hadir dalam berbagai bentuk termasuk dari warga biasa yang bergerak dengan niat tulus untuk bangsanya.
Camat Pondok Aren, H. Hendra, turut memberikan apresiasi atas aksi tersebut. Ia menyebut Kimpo sebagai tokoh nasionalis yang secara konsisten menyebarkan semangat kebangsaan melalui aksi nyata.
“Saya sangat mengapresiasi langkah Pak Kimpo dan seluruh relawan. Ini bentuk cinta yang tulus terhadap NKRI. Semoga semangat ini bisa menular ke masyarakat luas, terlebih menjelang Hari Kemerdekaan ke-80,” kata Hendra.
Aksi ini bukan hanya menjadi pemandangan yang memukau, tetapi juga pesan kuat bahwa semangat nasionalisme bisa dibangun dari gerakan akar rumput.
Dengan latar belakang etnis Tionghoa, Kimpo membuktikan bahwa cinta Indonesia tidak mengenal batas suku, agama, atau golongan.(Adt)