Tudingan Adanya Dugaan Gratifikasi Pengelolaan Lahan Malibu, PT Mataer Tuntut LIRA Tangsel Minta Maaf

Adanya pemberitaan tudingan gratifikasi pada pengelolaan lahan di Ruko Malibu, Jln. Pahlawan Seribu Lengkong Gudang Wetan menuai polemik. Adanya kesepakatan antara pemerintah daerah dan pihak ketiga di tuding bermasalah.

Pemberitaan di media online tersebut di nilai sangat merugikan pihak PT Mataer yang di berikan kesempatan untuk mengelola lahan seluas 10 ribu meter dan mendapatkan monitoring berkala dari pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Hal tersebut di sampaikan oleh CEO PT Mataer, Buyung Fajri di kantornya Ruko Bidex Serpong menurutnya, berita tersebut di nilai tidak objektif. Terlebih, untuk pengelolaan lahan dan penunjukan parkir telah dilakukan pendampingan oleh aparat penegak hukum (APH).

“Itu beritanya kok sepihak ya. Bukankah harusnya pihak media yang menjadi corong Lira Tangsel melakukan cover both side atau balancing? Begini, perpanjangan dan penunjukan parkir itu ada legal opinion dari Kejaksaan, ada pertimbangan hukumnya, jadi engga sembarangan,” terang Buyung (10/3/2025)

Menyinggung gratifikasi yang di tuding Walikota Lira Tangsel, pihaknya masih memberikan kesempatan agar LSM Lumbung Informasi Rakyat untuk menarik tuduhan tersebut. Kerena menurutnya, pihaknya juga berhak untuk mengajukan langkah hukum jika diperlukan.

“Kami ke Tangsel itu tujuannya baik yakni berinvestasi, meningkatkan PAD dan juga melibatkan masyarakat sekitar. Tuduhan gratifikasi itu udah fitnah dan pencemaran nama baik pihak Mataer, pihak Dishub, dan juga pihak Kejaksaan, tolong hati-hati,” jelasnya

Kendati demikian, pihaknya masih membuka diri agar permasalahan fitnah segera di luruskan. Dan ia mengajak bersama-sama membuka peluang usaha, dan memanfaatkan lokasi yang memiliki potensi bisnis kedepan.

“Kami masih berikan kesempatan kepada Lira Tangsel agar meminta maaf atas tuduhannya. Di bulan suci Ramadhan ini tidak baik berkonflik. Mending kita berbagi saja,”sindirnya (Adt)