Pilar Ungkap Kronologi Meninggalnya Warga Tangsel Usai Layanan Antar Elpiji 3 Kg

Warga Pamulang, Yonih, dikabarkan meninggal usai mengantre pembelian gas elpiji 3 kg, peristiwa yang memicu perhatian publik dan respons cepat Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, menyampaikan rasa duka mendalam dan langsung menyempatkan diri untuk menyampaikan takziah ke rumah duka almarhumah.

“Atas nama Pemerintah Kota Tangerang Selatan, kami menyampaikan arahan dari Pak Wali Kota untuk turut berduka cita. Peristiwa ini menjadi perhatian kita semua,” ujar Pilar saat melakukan takziah pada Selasa (04/02/2025).

Mengenai kronologis kejadian, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan dan menemukan bahwa almarhumah tidak mengalami antrean saat membeli gas elpiji 3 kg. Menurut keterangan, almarhumah merupakan pelanggan tetap di pangkalan tersebut. Saat itu, almarhumah ditawari layanan antar gas elpiji. “Pada saat kejadian, almarhumah memilih untuk menggunakan layanan antar karena merasa dalam kondisi sehat. Namun, di tengah perjalanan, beliau tiba-tiba pingsan dan kemudian dilarikan ke rumah sakit, di mana beliau dinyatakan meninggal dunia,” jelas Pilar.

Pilar juga mengungkapkan keyakinannya bahwa kebijakan pemerintah pusat dalam menata distribusi elpiji 3 kg bertujuan untuk memastikan pemerataan pasokan dan menghindari perbedaan harga yang signifikan.

“Kami mendapat informasi bahwa sementara pengecer diperbolehkan untuk menjual kembali. Kami berharap kebijakan ini dapat mendistribusikan elpiji secara lebih merata. Tujuan pemerintah pusat adalah untuk mengendalikan dan menata distribusi gas elpiji dengan baik,” tambahnya.

Peristiwa ini mengingatkan akan pentingnya pengawasan dan pelayanan yang optimal dalam distribusi kebutuhan pokok, khususnya di masa-masa dengan tingginya permintaan. Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait guna memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap prima.

Editor : Hary