Info Tangsel
PK Jaker Tangsel Gelar Diskusi dan Bedah Buku Berjudul “Menghadang Kubilai Khan”
Gedung Perpustakaan dan kearsipan Kota Tangerang Selatan di Ciater, Serpong menjadi saksi diskusi ilmiah sekaligus bedah buku berjudul “Menghadang KUBILAI KHAN” di selenggarakan.
Acara yang berlangsung pada Kamis ini menghadirkan para pemikir sejarah dan budayawan, termasuk Agam Pamungkas, seorang sejarawan dari komunitas Historia Tangsel.
Dalam pemaparannya, Agam Pamungkas menekankan bahwa buku ini mengandung banyak pelajaran sejarah yang relevan dengan kondisi modern.
“Buku ini mengajarkan bahwa kehancuran suatu negara tidak hanya datang dari ancaman luar, tetapi juga intrik di dalamnya. Selain itu, keagungan sebuah wilayah sangat dipengaruhi oleh peran ilmu pengetahuan dan nilai spiritualisme,” ungkap Agam. (19/12/2024)
Ia juga mengungkapkan kekagumannya pada buku ini yang berhasil menggambarkan perjuangan antara pasukan Kubilai Khan dan pasukan Singosari, serta intrik politik yang terjadi di balik layar.
“Kublai Khan adalah simbol kekuatan besar yang mengancam Nusantara, tetapi juga memberi pelajaran tentang pentingnya persatuan dan strategi dalam menghadapi tantangan global,” tambahnya.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Yudi Budi Wibowo, yang turut hadir dan memberikan pandangan mendalam. Meski belum selesai membaca buku tersebut, ia menekankan relevansi isi buku dengan situasi dunia saat ini.
“Ekspansi kerajaan luar yang masuk ke Nusantara di abad ke-13 memiliki kemiripan dengan masuknya kekuatan ekonomi global ke Indonesia saat ini. Buku ini mengajarkan kita untuk memahami sejarah agar dapat menghadapi tantangan serupa di era modern,” ujar Yudi.
Ia juga mengajak mahasiswa yang hadir, khususnya dari jurusan Ilmu Komunikasi dan Sastra, untuk menggali manfaat dari buku ini.
“Ilmu komunikasi berperan penting dalam memahami dan menyampaikan pesan-pesan sejarah kepada masyarakat luas. Hal ini penting agar kita tidak hanya menjadi penonton dalam narasi global, tetapi juga mampu mengambil peran aktif,” imbuhnya.
Acara ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, akademisi, hingga tokoh masyarakat. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, yang turut hadir, memberikan dukungan penuh terhadap acara ini.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk menghidupkan kembali semangat belajar sejarah dan budaya lokal,” katanya.
Ketua panitia acara, Doni, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga generasi muda dapat belajar dari masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik,” tuturnya.
Buku “Menghadang KUBILAI KHAN” tidak hanya menyajikan kisah heroik perlawanan Nusantara terhadap invasi asing, tetapi juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga kedaulatan bangsa di tengah arus globalisasi.
Pesan-pesan ini menjadi sangat relevan, terutama dalam menghadapi tantangan geopolitik dan ekonomi di era modern. Diskusi dan bedah buku ini menjadi ajang refleksi mendalam tentang sejarah dan relevansinya dengan situasi saat ini.
Dengan menggali nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah, generasi muda diharapkan mampu menghadapi tantangan masa depan dengan lebih bijaksana.
Acara ini berhasil memadukan kajian akademis dengan inspirasi untuk tindakan nyata, menjadikannya momentum penting dalam membangun kesadaran sejarah di kalangan masyarakat Tangsel. (Adt/rls)