Proyek pembangunan drainase sepanjang 300 meter di Jalan Sukakarya, Rt : 02 Rw : 09, Kelurahan Serua Indah dipertanyakan. Dari tidak adanya plang proyek di lokasi, alas permukaan tanah tempat pemasangan U-ditch tanpa di alasi pasir dan juga di sinyalir bukan untuk permasalahan saluran air.
Winarto, Ketua RW 09 Serua Indah saat di temui wartawan mengaku senang dengan pembangunan tersebut, pasalnya pembangunan drainase bisa memperlebar permukaan jalan.
“Itu rencananya 2 Minggu batas waktu pekerjaan. U-ditch ukurannya 60 cm. Cuma kalau pelaksanaannya itu saya ngga tau. Waktu sebelum itu sih yang ngukur orang PU, orang kelurahan juga ikut dampingin,” terang ketua Rw di akrab di sapa Wiwik
Kendati demikian, pagu anggaran yang di pertanyakan warganya sendiri tidak bisa ia sampaikan. Saat ditanyakan wartawan apakah pembangunan itu di lakukan karena adanya genangan air, ataupun masalah penyumbatan aliran, ia menjawab tidak ada banjir.
“Sebenarnya itu engga banjir sih. Rt, Rw mah cukup senang dengan kegiatan yang sedang di bangun. Itu bukan karena banjir, cuma memang ngelebarin jalan. Itu kan banyak saluran yang ga ada fungsinya. Tapi kalau di bikin drainase secara otomatis bisa lebarin jalan itu,” tambahnya
Sementara itu, warga yang enggan di sebutkan namanya menjelaskan, adanya kemacetan yang terjadi saat pekerjaan proyek dan kecelakaan terhadap pengendara, pekerjaan tersebut di anggap belum terencana dengan baik.
“Waktu malem-malem ada orang naik motor jatuh. Bukan cuman satu (1) tapi ada pemotor yang jatuh. Mungkin karena licin dan becek ya, soalnya waktu itu abis hujan bang,”ucap warga sekitar
Ia pun mengkritisi, pada umumnya plang pekerjaan tidak ada di lokasi kegiatan. Ia mengatakan, warga juga sudah mengijinkan untuk menampung tanah pasca pegerukan pembentukan saluran.
“Warga sini udah ngijinin buang tanahnya di halaman rumah warga. Tapi dengan catatan puing itu jangan lama-lama naruhnya di tanah warga. Mereka bilang mau langsung pasang. Itu memang anggarannya berapa sih, ngga ada plang,” tanya warga
Ia melanjutkan, yang menemui warga sekitar bukan pelaksana proyek melainkan ketua RW. Dalam pantauan media di lapangan, puing yang di gali dari saluran di biarkan begitu saja, menumpuk di badan jalan dan menimbulkan kemacetan arus kendaraan yang mengarah ke jalan tembusan H Rean.
Jalan Sukakarya Ciputat tersebut merupakan jalan penghubung jalan ke kelurahan Benda Baru kecamatan Pamulang. Hingga kini, wartawan tidak menemukan pihak pelaksana di lokasi.
Saat di mintai keterangannya melalui sambungan WhatsAppnya, Kemal, Humas Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDABMBK) memastikan proyek tersebut dari bidang drainase. Namun ia mengaku tak mengetahui pekerjaan tersebut.
“Iya itu dari drainase, cuma saya ngga tau pelaksananya. Nanti coba saya tanyakan,” singkatnya (Adt)