Connect with us

Dituding Jadi Penyebab Macet Jalan Witana, Begini Klarifikasi SDK Mater Dei Pamulang

Info Tangsel

Dituding Jadi Penyebab Macet Jalan Witana, Begini Klarifikasi SDK Mater Dei Pamulang

Warga perumahan Witana mengaku kesal lantaran dampak kemacetan jalan Witana Harja depan SDK Materdei Pamulang yang hampir terjadi setiap hari aktifitas antar jemput sekolah. Dalam pantauan wartawan di lokasi, kemacetan tersebut terjadi pada jam-jam tertentu sehingga menyebabkan tersendatnya arus jalan.

Anton (48) warga Witana yang juga merupakan pengguna jalan mengatakan, kemacetan yang ia alami sangat mengganggu aktifitasnya.

“Saya tiap hari melalui jalan ini. Bahkan setiap waktu saya ini bulak balik lewat sini, jemput anak, membeli kebutuhan dan semuanya. Kalau macet kan bikin kesel. Harusnya bisa di aturlah bagaimana baiknya,” ucapnya kepada wartawan saat melintas jalan Witana harja (26/9/2024)

Anton menambahkan, dirinya juga sudah menyampaikan keluhannya kepada pengurus Rt maupun Rw terkait kemacetan yang di timbulkan pada saat jam antar jemput berlangsung. Dan ia berharap, warga bisa melintasi jalan tersebut dengan leluasa.

“Sudah bang, saya sudah pernah bilang sama pengurus Rt dan Rw soal macet. Tapi tetap aja macet lagi. Mobil-mobil pada parkir di pinggir jalan.” tegasnya

Sementara itu, pihak SDK Mater Dei Pamulang saat di konfirmasi melalui Humasnya menjelaskan, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk meminimalisir padatnya kendaraan jemputan siswanya.

“Kami sudah bekerja sama dengan pihak RW, ya memang waktu itu juga ada himbauan dari warga melalui Bapak RW dan sudah kami usahakan. Berkaitan dengan lalu lintas di jalan, kami berupaya semaksimal mungkin untuk tertib, terutama pagi hari, itu mulai jam 6.30 sampai jam 7.00, lalu pas pulang itu sekitar jam 13.00 sampai jam 13.30, itu sudah kami upayakan untuk bagaimana lalu lintas itu berjalan dengan lancar ya,” terang Markus, saat di temui di salah satu ruangan kelas lokasi sekolah.

Pihaknya juga meminta maaf kepada warga ataupun para pengguna jalan, ia berharap warga dapat memaklumi lantaran jumlah siswa di sekolah tersebut mencapai 800 siswa.

“Mohon maaf, maklum karena kan situasi saat datang dan pulang itu kan jumlah muridnya 800, Ya pastilah karena ini satu jalan untuk masuk, kebetulan di depan jalan ya pasti ya agak seret atau agak lambat gitu ya, terutama lalu lintas yang dari warga mau menuju ke luar itu rata-rata memang disana banyak warga sehingga agak mancet,” ujarnya

Ia juga menjelaskan, moment yang menyebabkan tersendatnya arus kendaraan di wilayahnya terjadi saat para wali murid menyebrang lintasan jalan witana pada saat antar dan jemput para siswa.

“Anak-anak itu dari parkiran sampai sini itu kan nyeberang jadi ya mohon dimaklumi bahwa itu menjadikan lalu lintas lambat. Kalau boleh dikatakan lalu lintas lambat, bukan macet karena kalau macet itu kan Macet Grek, stak, enggak bisa jalan gitu kan, tapi kan saat setelah jam 6.30 sampai 7.00 jam itu Padat, Lalu setelah jam 7 juga sudah cair kembali. Pas bubaran itu juga Ramai kan, karena kan 800 semua keluar antara orang tua dan juga penjemput, jadi kalau anaknya 800 mungkin juga yang jemput katakanlah 500. Siswanya 800 kurang lebih, maka saat-saat situasi itu, jam-jam itu,” imbuhnya.

Di temani dua (2) rekannya yang menjabat Humas sekolah, Markus juga mengatakan seluruh perangkat di turunkan oleh pihak sekolah dalam hal keselamatan. Al hasil, para tim pengajar juga turut membantu satpam agar memastikan siswa binaannya sampai kepada orangtuanya.

“Bapak ibu guru juga di sini turun tangan semua ke jalan juga. Kita juga ada petugas piket di luar ikut menertibkan, jalan-jalan juga, mungkin kalau di sekolah-sekolah lain enggak ada kalau guru-gurunya di depan sudah ngatur-ngatur gitu, kalau di sini memang kita karena melihat ramai, maka bapak ibu guru, ada petugas piket untuk di depan, kita jaga parkir, kita anterin anak biar tentunya tidak terjadi kecelakaan,” Kata Nuh, rekan Markus.

Dikatakan Markus, pihaknya hanya memiliki 20 unit antar jemput, kemudian saat di tanya peranan pemerintah daerah dalam hal ini dinas perhubungan Tangsel, pihaknya mengatakan sudah berkoordinasi.

“Untuk turun saat ini sih belum ,tetapi yang lalu kami sudah koordinasi oleh Dinas. Dinas Perhubungan sudah ke sini ya, dan akan membantu ya Pak waktu itu, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya untuk lebih memperlancar, karena katanya juga laporan gitu kan ya, mungkin itu kalau sudah menjadi kewajiban dari dinas, kalau mau membantu ya kami siap,” jelasnya (Adt)

To Top
Exit mobile version