Edukasi
Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Kecamatan Kopo Kabupaten Serang
Oleh : Ripandi
Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pamulang (Unpam)
TangselOke.com – Tak hanya di Kota-kota besar, pola hidup pergaulan bebas pada remaja sekarang ini telah merambat ke lingkungan pedesaan. Salah satu contohnya, pergaulan bebas yang terjadi di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang.
Penulis mencoba menggali informasi terkait pergaulan bebas yang berada di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang.
Kenakalan Remaja pada Obat-obatan Terlarang
Berdasarkan informasinya, terdapat beberapa kasus belakang ini yang terjadi di beberapa desa, yang melibatkan beberapa remaja mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Menurut RT di salah satu desa, beberapa remaja sudah beberapa kali kepergok oleh warga pada saat mengonsumsi obat-obat terlarang.
Warga setempat pun mencoba mengingatkan akibat ke depan atas perbuatannya. Namun, para remaja tetap tak menggubris dan tetap melanjutkan aktivitas terlarang itu.
Seiring waktu berjalan, dua remaja kena batunya, tertangkap basah oleh pihak kepolisian saat melakukan pengedaran obat-obatan terlarang.
Kenakalan Remaja pada Tawuran
Dari data yang lainnya, pada tahun 2024 terdapat beberapa peristiwa kenakalan remaja yaitu tawuran antar pelajar.
Tawuran yang notabene nya anak-anak dibawah umur ini berakibat fatal. Ada yang kehilangan anggota tubuh hingga meninggal dunia.
Sejatinya, pihak kepolisian telah melakukan upaya pencegahan, namun para remaja seakan tidak kapok dan menghiraukan ancaman dari penegak hukum.
Kenapa Pergaulan Bebas Menyebar?
Kekinian, banyak remaja yang mudah terpengaruh terhadap perkembangan zaman yang dibawa oleh budaya barat. Sehingga, menyebabkan pergaulan yang tidak baik di kalangan remaja.
Salah satu penyebabnya, remaja-remaja ini mudah terpengaruh dengan budaya barat, apalagi banyak tontonan-tontonan yang mengajarkan tidak baik di media sosial.
Sehingga, remaja-remaja yang tengah mengeksplor rasa penasarannya, membuat mereka terjerumus pada hal yang negatif atau pergaulan bebas.
Dampak Buruk Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas memiliki banyak sekali dampak yang buruk. Setidaknya, ada lima dampak dari pergaulan bebas itu.
1. Kesehatan
Pergaulan bebas dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental, seperti penyakit menular seksual, kehamilan di usia muda, keracunan narkoba, dan gangguan mental.
2. Pendidikan
Pergaulan bebas juga dapat mengganggu konsentrasi belajar dan prestasi di sekolah. Sehingga, membahayakan masa depannya.
3. Ekonomi
Perilaku seperti berjudi dan mengonsumsi narkoba dapat menguras keuangan dan memicu masalah ekonomi, dan tentunya bisa berakibat kepada hal yang tidak diinginkan.
4. Hukum
Tindakan kriminal seperti tawuran dan penyalahgunaan narkoba dapat berakibat hukuman penjara.
5. Sosial
Pergaulan bebas dapat merusak citra diri hubungan dengan keluarga dan masyarakat. Bahkan, hingga dikucilkan dalam kehidupan sosialnya.
Pencegahan Pergaulan Bebas
Generasi muda merupakan tulang punggung bagi masa depan yang dapat meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik.
Penulis memberikan beberapa saran untuk mencegah pergaulan bebas:
1. Pengawasan dan Komunikasi
Dalam hal ini, orang tua perlu aktif dalam mengawasi dan memantau kegiatan serta pergaulan anak-anak mereka.
Mengajarkan anak dalam memilih teman yang memiliki pengaruh positif dan menghindari pergaulan yang dapat membawa dampak buruk juga menjadi bagian pengawasan orang tua.
Tak hanya itu, orang tua juga perlu membangun komunikasi yang terbuka kepada anak-anaknya, agar merasa nyaman berbicara tentang masalah atau kebingungan mereka.
Namun, kesemuanya itu bisa berhasil jika orang tua menjadi teladan yang baik dalam perilaku dan tindakan sehari-harinya.
2. Kegiatan dan Lingkungan yang Positif
Orang tua juga perlu mendorong anaknya untuk terlibat dalam kegiatan positif seperti olahraga, seni, atau organisasi sosial.
Selain itu, menciptakan lingkungan keluarga yang hangat dan harmonis juga perlu dilakukan agar anak merasa nyaman di rumah dan tidak mencari pelarian di luar.
3. Pendidikan Moral dan Agama
Memberikan asupan pendidikan moral dan agama yang kuat sejak dini dapat membantu membentuk karakter dan perilaku yang baik.
4. Pendidikan Seks yang Benar
Meskipun tabu, namun memberikan pendidikan seks yang benar sesuai usia kepada anak-anak diperlukan.
Sebab, hal itu agar anak-anak dapat memahami konsekuensi dan risiko dari perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab.
Editor: Sahrul Darsono