Connect with us

Perihal Dugaan pungli di Kecamatan Pamulang, Tukang Bangunan di Suruh Bikin Pernyataan Minta Maaf

Info Tangsel

Perihal Dugaan pungli di Kecamatan Pamulang, Tukang Bangunan di Suruh Bikin Pernyataan Minta Maaf

Soal berita yang berhasil menyedot perhatian warga Pamulang masuk babak baru lantaran pihak kecamatan tak mau menerima terkait adanya permintaan uang sebesar Rp. 250 ribu rupiah yang di lakukan oleh oknum staf Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) berinisial M.

Upaya menyanggah yang di lakukan pihak kecamatan seolah mencari celah dan berupaya melindungi staf “mata duitan” tersebut menjadi sebuah kebenaran yang hakiki.

Hal itu di katakan YD, Warga Ciputat yang mendapatkan kuasa untuk mengurus pembayaran biaya (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan) BPHTB terhutang milik Rino warga Benda Baru, Pamulang yang tak lain adalah kerabat dekatnya.

Menurut YD, Rino di dikte membuat surat pernyataan minta maaf oleh oknum pengurus kecamatan yang di ketahui memiliki jabatan penting di kecamatan Pamulang.

“Ini saya baru dapat kabar dari pemilik tanah yang berkasnya saya urus kemarin. Setelah jumatan, dia coba tanyakan berkasnya di kecamatan. Dia bilang dia di paksa dengan di dikte untuk buat surat pernyataan minta maaf yang intinya pihak kecamatan tak meminta uang yang di maksud. Kan saya yang datang, trus bukti dia (oknum M red) minta uang ada sama saya, kenapa saudara saya yang di tekan,” kata YD saat memberikan keterangannya kepada wartawan (17/11/2023)

Ia menjelaskan, saudaranya melimpahkan urusannya kepadanya karena pemilik tanah kurang memahami alur pengurusan dan terkendala masalah keuangan dan waktu. Oleh sebab itu, YD lah yang mengeluarkan pembiayaan selama proses pelunasan hutang biaya berkas.

“Selama pengurusan, saya yang keluar uang. Karena saudara saya ini orang tidak mampu. Bahkan, bulan Maret 2024 rencananya rumahnya dapat bedah rumah dari dinas. Saya hanya kasihan sama dia,”ucapnya

Di katakan YD, saat saudaranya datang menemuinya, selain tidak paham mengurus berkas, ia juga tak punya uang dan waktu untuk mengurusnya. Menurutnya, pihak kecamatan Pamulang tak dewasa dalam menghadapi permasalahan dengan mendikte narasi yang di suruh oleh oknum berseragam.

“Pihak kecamatan Pamulang ngga dewasa. Tidak berbenah, malah terkesan menintervensi saudara saya untuk menulis surat pernyataan yang di bacakan oleh pihak kecamatan. Ini kan pembenaran. Yang minta uang itu oknum, kok yang minta maaf saudara saya,” terangnya

Setelah di konfirmasi oleh wartawan, pemilik tanah bernama Rino menjelaskan, saat dirinya hadir di kecamatan Pamulang, ia segera di ajak ke ruang atas untuk di arahkan membuat surat pernyataan tertulis yang intinya ia (Rino) minta maaf dan bahwa tidak benar adanya narasi berita terkait adanya permintaan uang yang diduga dilakukan oleh pihak kecamatan Pamulang.

“Iya, saya di dikte. Saya menulis tapi yang bacakan surat pernyataannya itu orang kecamatan. Saya di suruh pak sekcam. Saya ngga di tekan. Cuma di diktekan saja. Saya bingung di suruh minta maaf. Kan yang urus berkas itu bukan saya. Tapi saudara saya,” tegas Rino

Saat di tanya perihal pernyataan meminta maaf yang ia tulis, dirinya mengaku tak paham apa yang ia tuliskan. Mantan kurir BUMN yang kesehariannya bekerja menjadi tenaga lepas (tukang bangunan) tersebut terpaksa hanya mengikuti perintah yang di arahkan kepada dirinya.

“Saya ga paham. Saya di dikte, ya saya nulis aja,” ucapnya

Sementara itu, Camat Pamulang, H Mukroni saat di konfirmasi melalui sambungan WhatsAppnya belum memberi tanggapan. Meski pertanyaan wartawan sudah centang biru (terbaca), ia belum memberikan tanggapan terkait pendiktean yang di lakukan anak buahnya (Adt)

To Top
Exit mobile version