Pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia, telah menyebabkan adanya penyesuaian dalam berbagai kegiatan masyarakat, termasuk aktivitas keagamaan.
Presiden Joko Widodo mengatakan, penyesuaian tersebut merupakan bentuk ikhtiar untuk perubahan yang lebih baik dan contoh hijrah yang diamanahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Itu adalah ikhtiar kebaikan, itu salah satu contoh hijrah yang diamanahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kesadaran untuk menjadi lebih baik, kesadaran untuk rela berkorban demi hal-hal yang lebih besar, kesadaran untuk membangun budaya hidup baru yang lebih bermanfaat dan produktif,” ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah sebagaimana ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, (9/8/2021).
Presiden Jokowi berharap agar momen tahun baru 1 Muharram 1443 Hijriah yang juga bertepatan dengan bulan kemerdekaan, dapat dimanfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar baik lahiriah maupun batiniah dalam melawan pandemi Covid-19.
“Proklamasi 17 Agustus 76 Tahun yang lalu, merupakan wujud hijrah kita melepaskan diri dari kolonialisme untuk menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Momentum tahun ini harus kita manfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar lahiriah dan batiniah dalam melawan pandemi,” tegasnya.
Menurut kepala negara, masa pandemi juga memberi pelajaran berharga untuk direnungkan. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari perjuangan Nabi Muhammad SAW semasa beliau hijrah dari kota Makkah ke kota Madinah yang telah membuat Islam berkembang pesat, menyebar luas dan menjadi kekuatan yang disegani di jazirah Arab. Untuk mencapainya, dibutuhkan pengorbanan untuk meninggalkan hal-hal yang menghambat kemajuan, serta kebersamaan, keberanian dan solidaritas untuk mengatasi ancaman.
“Perbedaan latar belakang sosial dan budaya justru menjadi kekuatan. Persaudaraan kaum Muhajirin dan Ansor dalam menyukseskan perjuangan dakwah merupakan uswah, merupakan contoh,” lanjutnya.
Presiden menuturkan bahwa kepatuhan umat Islam dalam mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan membatasi mobilitas, mencerminkan semangat hijrah dalam perilaku keseharian kita.
“Semua itu untuk menghindari terinfeksi virus Covid-19 demi keselamatan dan kesehatan bersama serta membangun pola hidup yang lebih sehat dan meninggalkan kebiasaan yang merugikan kesehatan,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara juga mengajak seluruh umat Islam terus meneguhkan ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariah. Presiden pun meminta masyarakat untuk meningkatkan sikap moderasi beragama, toleransi, inklusivitas, dan ta’awun atau tolong menolong antar sesama umat muslim.
“Sebarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Teladani akhlak nabi dengan mengajarkan kebersamaan dan toleransi serta menghindari syiar kebencian,” tambah Presiden.
Di penghujung sambutannya, Presiden juga mengungkapkan terima kasih kepada para masyayikh, para ulama, para kiai, dan para habaib serta seluruh pimpinan umat agama lain yang turut membantu dan bekerja sama dengan pemerintah, serta terus memanjatkan doa dan melakukan ikhtiar batin untuk keselamatan bangsa dan negara.
“Mari kita masuki tahun baru dengan penuh harapan, dengan doa dan keyakinan. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi dan melindungi bangsa Indonesia segera dibebaskan dari berbagai wabah dan mara bahaya,” tandasnya. (Red/SD).