Connect with us

Bebaskan Indonesia dari Pandemi Melalui Keampuhan Doa Anak Yatim

Edukasi

Bebaskan Indonesia dari Pandemi Melalui Keampuhan Doa Anak Yatim

Pandemi Covid telah menimpa Indonesia dari bulan maret 2019 hingga saat ini. Salah satu dampak adanya pandemi yaitu larangan sholat di tempat ibadah atau masjid.

Selain dari larangan sholat berjamaah di masjid, banyak kegiatan yang pada akhirnya terbengkalai atau ditiadakan, salah satunya kegiatan santunan.

Eko Yuliadi, Pensiunan Bank Mandiri, yang tinggal di Jl. Aster II Blok F7/21 Sektor 1.5 Griya Loka, Kel. Lengkong Gudang Timur, Kec. Serpong, sudah terbiasa sholat dan melakukan santunan di masjid mengatakan, sudah tidak ada lagi santunan anak yatim piatu di masjid-masjid.

Eko menegaskan bahwa doa anak yatim itu sangat ampuh dan di ijabah.

“Sangat banyak dan ampuh doa anak yatim itu, bahkan pernah saya menyarankan ke teman saya yang hidupnya sudah divonis tinggal 10% (sakaratuPapal maut) untuk menyantuni anak yatim, insyaallah sembuh. Dan hasilnya teman saya benar sembuh. Menurut dokter divonis sebentar lagi meninggal, tapi yang menentukan takdir orang itu hanya Allah,” ungkap Eko saat diwawancarai, Minggu (1/8/2021).

Lanjutnya, “saat ini seluruh umat manusia sibuk dengan pandemi covid, bagaimana cara pandemi covid ini segera selesai tapi lupa dgn satu doa yang ampuh dari anak yatim piatu. Santunilah anak yatim piatu untuk minta mendoakan agar negeri ini bebas dari pandemi”.

Eko yakin doa dari setiap anak yatim itu diijabah oleh Allah SWT. Dari dulu ia sudah terbiasa, jika ada orang yang sedang sakit disarankan bersedekah.

“Ajaib memang, percaya atau tidaknya iman kita lah yang menentukan. Dari dulu saya menyarankan kalo ada orang yang sakit, bersedakahlah ke anak yatim. Kalau sifatnya ikhlas saya pastikan di ijabah,” ucap Eko.

Kegiatan santunan mulai menghilang saat pandemi, padahal menurut pak Eko, Indonesia ini sedang diperingatkan oleh Allah dan kenapa malah menjauh dari anjuran Al-Qur’an dan Hadist.

“Allah tuh sudah menyuruh kita menjaga anak yatim dan sholat berjamah, jelas kok di Al-Qur’an dan Hadist, tapi malah kenapa kita dijauhi dari dua itu. Saya percaya jika dua kewajiban itu dijalankan, insya Allah kita cepat dijauhi dari pandemi covid ini.

Eko juga sangat menyayangkan aturan pemerintah yang juga melarang sholat jumat di masjid. Menurutnya, sholat itu sudah seharusnya merapatkan barisan, bukan dibatasi satu meter. Berwudhu itu menghilangkan najis berarti suci, jadi jangan mau ditakutkan karena virus dalam beribadah.

Sementara itu, Eko punya pendirian bahwa ibadah dan berbagi pada anak yatim itu lebih penting dibanding takut akan adanya virus corona. Walaupun orang sekitar banyak yang tidak sepakat dengan kepercayaannya, ia tetap pada pendiriannya.

Atas prinsip Eko yang tidak menginginkan adanya larangan ke mesjid dan hilangnya kegiatan santunan, ia keluar dari aktivis masjid karena kecewa hampir semua aktivis lainnya mengiyakan peraturan larangan ke masjid.

“Saya kecewa dengan teman-teman yang mendukung atas peniadaan sholat jumat dan sholat idul adha di masjid.
Kegiatan berkerumun yang ditutup, kenapa kegiatan di masjid ditutup. Sholat kan ngga berkerumun,” imbuhnya.

“Jangan sampai kita ikut genderang musuh-musuh islam. Sholat itu ya rapatkan barisan bukan direnggangkan, sholat itu keadaan suci dan bersih, saya percaya tidak akan menularkan,”

Eko mengatakan bahwa dulu memang pernah ada virus menular, tapi menurutnya saat ini yang terpenting jangan dilarang ke masjid, yang sehat datang ke masjid dan yang sakit cukup beristirhat dulu dirumah dan disarankan banyak bersedakah.

“Yang sehat beribadahlah ke masjid, yang sakit berobat dan beristirahatlah. Jangan lupa bersedekah, karena doa dari orang yang kita bantu pasti di ijabah. Sekaya apapun kalian, jika kalian sudah mati tetap tidak ada yang dibawa.

Eko mengharapkan, masjid tetap dibuka dan tidak ada larangan orang untuk beribadah.

“Saya tuh kangen ke masjid, kangen sholat berjamaah. Saya juga menyarankan untuk semua pengurus masjid agar pergunakan uang amal dipergunakan sebagaimana mestinya seperti contoh di Jogja dan Lamongan. Saya cuma mendengarkan adanya laporan keuangan setiap minggu, tapi saya tidak melihat realisasinya. Andai saja uang amal diberikan ke orang-orang yang membutuhkan, saya percaya anak yatim, fakir miskin, fii sabilillah dan lainnya hidupnya akan makmur,” tutup Eko.

Dilain waktu, wawancara berlanjut dengan Alumni PTIQ (perguruan tinggi ilmu Al-Qur’an) Isman Hidayat Nasution menyampaikan, pembatasan sosial telah berdampak besar bagi kesejahteraan yatim piatu.

“Pembatasan sosial telah merambat pula pada kegiatan peribadatan di masjid dan seluruh rumah ibadah. Ini berdampak besar bagi kebiasaan kita mengumpulkan donasi untuk kesejahteraan para yatim piatu, Vakumnya Lembaga peribadatan dalam kegiatan sosialnya berdampak buruk bagi mereka, padahal hal inilah yang sangat dibutuhkan oleh mereka saat ini, yaitu uluran tangan kita agar kebutuhan mereka bisa tercukupi. Hal ini karena sudah menjadi kewajaran kita bersama bahwa Masjid adalah medium terbaik untuk menolong umat disekitarnya dan lebih tepat sasaran. Kini para yatim piatu itu mendapatkan ujian yang lebih berat dari mereka yang lebih dewasa dan mampu mencari nafkah. Tak elok rasanya bila hali ini berimplikasi pada runtuhnya kesejahteraan mereka. Kita perlu memyelamatkan perut dan masa depan mereka sedini mungkin, dan kondisi seperti ini tak bisa dibiarkan berlarut lebih lama,” ungkap Isman yang juga menjabat sebagai Ketua Remaja Masjid Hudaima, Jakarta (1/8/2021).

Isman berpendapat, inilah waktu yang baik dan tepat untuk memintakan doa melalui lisan mereka yang suci, agar terjadi kolaborasi antar ikhtiar dan doa. Ikhtiar kita adalah menyelamatkan generasi muda kita dari bahaya kelaparan dan kematian.

Sedangkan, Isman mengungkapkan, doa mereka akan menjadi musabab terbukanya peluang yang lebih besar terhadap keselamatan dan keberkahan Ikhtiar yang telah kita lakukan untuk memperbaiki kondisi yang sulit ini. Saya mengajak mastarakat sekalian merenungi ini, ketika ujian besar ini datang kepada kita, disanalah ujian datang tidak hanya kepada mereka yang yang hidup dibawah garis kemiskinan, namun pula kepada kaum berlebihan harta untuk ikut serta memenuhi panggilan-Nya, Bersedekah dan berinfak dijalan-Nya, menghapus kesedihan mereka, meringankan bebannya.

Dalam suatu hadits diceritakan, Ada seseorang yang datang kepada Rosulullah Saw dan mengeluh kekerasan hatinya. Nabi pun bertanya,’ kah kamu jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihanilah anak yatim, usaplah wajahnya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi’ (HR. At-Thabrani).

“Memang Perlu usaha besar untuk mengatasi kondisi bencana kesehatan ini, Kegiatan Peribadatan kita pun telah dibatasi. Namun, tak lantas kita turut melupakan keberadaan Para yatim piatu, inilah perjuangan fisabilillah yang sesungguhnya, bersedekah disaat sulit. Memang ada dalil yang meringankan kewajiban kita ibadah di masjid disaat keadaan tak memungkinkan, namun sedekah tak memiliki batas waktu dan ruang, situasi dan kondisi. Menurut saya pribadi, tak akan sulit apabila stakeholder bisa mengakomodir dan menjadi medium bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuannya kepada kaum yatim piatu. Mungkin, selama ini kita berdoa melalu mulut kita yang dipenuhi dengan dosa, inilah waktu yang tepat kita memohon doa dari anak-anak kecil yang tak pernah mengotori mulutnya dengan prasangka. Maka dari itu, saya mengajak kembali masyarakat untuk turut serta memperhatikan kembali kondisi para yatim piatu di sekitar kita. Wallahul Muwafik Ilaa Aqwamit tharieq,” pungkas Isman.

Bagi jamaah/pihak yang ingin bergabung dan turut berkontribusi silahkan melalui rekening donasi, BSI Tabungan Kc. Tangerang BSD 7167064331 A/N Eko Yuliadi. Saat mentransfer harap cantumkan kode ‘5’ dibelakang nominal, contoh: Fulan Transfer Rp. 500.005.00. Bukti transfer kirim ke nmr WA 081932092865. Nantinya, kami akan salurkan dengan bentuk santunan anak yatim piatu, fakir misikin dan lainnya yang terdampak besar pandem Covid-19. Semoga dari uluran tangan kita banyak memberikan manfaat bagi sesama yang membutuhkan. (Red/SD).

Continue Reading
Advertisement
To Top
Exit mobile version