Info Tangsel
Debat Timses Pilkada Tangsel Menghangat, Veri Sebut Paslon 02 dan 01 Follower
Menjelang Pemilihan Kepala Daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menghangat lantaran Veri Muhlis A. menyebut Paslon 02 dan 01 hanya menjadi follower dari program-program yang sudah dilakukan oleh Airin dan Benyamin sebelumnya, pada debat timses paslon yang diselenggarakan oleh SMSI Tangsel dan KPN melalui via virtual LIVE Youtube SMSI Tangsel dan akun Facebook SMSI Tangsel, Kamis (12/11/20) siang tadi.
Program Perdana yang mengangkat isu tentang Ekonomi dan Sosial ini di ikuti masing-masing perwakilan paslon seperti Badrusalam dari paslon 01, Alip Purnomo Paslon 02, dan Veri Muhlis Arifuzzaman dari paslon 03, dimoderasi oleh Miftahul Adib dan Kang Tamil selaku Panelis Debat Timses Paslon Pilkada Tangsel 2020.
Kang Tamil selaku Panelis menanyakan kepada masing-masing Paslon terkait peningkatan ekonomi, yang mana dalam peningkatan ekonomi masyarakat ada kemiripan antara paslon 02 dan 01 terkait bantuan dana 100 juta per RW pertahun dan insentif RT 1 juta per bulan.
“Kami menemukan adanya kemiripan program antara 01 dan 02. Yterdapat pemberian bantuan dana kepada rw sebesar 100 juta per RW pertahun dan kemudian insentif kepada RT 1 juta per RT perbulan. Apa perbedan dengan calon no 02,?” tanya Kang Tamil.
Badrusalam yang mewakili dari Paslon 01 menjelaskan bahwa program Insentif RW 100 juta pertahun tersebut untuk ketahanan pangan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat yang pada prinsipnya nanti dikelola oleh RT dan RW masing-masing kelurahan di Tangsel.
“Bentuk saya tidak akan membatah bahwasanya faktanya no 1 dan 2 sama. Pada dasarnya saya ingin menjelaskan begini, sebenarnya ada program yang kami ingin adopsi dari Semarang. Itu sebenarnya dimana bertujuan untuk ketahan ekonomi dan ketahan pangan masyarakat. Kita juga sedikitnya mengadopsi program-program pemerintah sebelumnya berbasis masyarakat yang dikelola oleh LPM,” kata bang Badrus.
“Prinsipnya adalah bahwa program itu dari rakyat untuk rakyat. Nah karena mereka melibatkan RT RW mengkreasikan kegiatan berbasis ketahan ekonomi contoh menaman berbasis sayur berbasis hidroponik dan membuat koperasi. Endingnya adalah akan lahirnya badan usaha milik RW (BUMW), Ini pengalamamn covid bahwa level ekonomi yang bertahan adalah tingkat bawa. Artinya program ini sangat berhubungan. Maka itu honor mereka akan kami naikan,” tambahnya.
Sedangkan paslon No 02 yang diwakili oleh Alip Purnomo menjelaskan bahwa program insentif 100 juta Per RW adalah dana lingkungan yang diatur berdasarkan dua syarat, pertama penggunaan dana berbasis inovasi baik secara teknologi, sosial atau ekonomi dan Inovasi berkelanjutan.
“Kalo yang disampaikan 01 badrus lebih mirip membagikan uang untuk dikelola. Kalo pasangan 02 berpandangan karena kami temanya perubahan. Perubahan seperti apakah, maka itu kami siapkan pagu anggaran dengan tema perubahan artinya kita sebut dana lingkungan yaitu dana untuk pengembangan lingkungan tentu ada dua syarat yaitu penggunaan dana berbasis inovasi baik secara teknologi, sosial atau ekonomi. Kedua inovasi berlanjut artinya inovasi yang diajukan tadi bukan semata mata inovasi yang gimmick-gimmick tapi ada tindak lanjutnya,” tandas Alip Purnomo.
Namun berbeda dengan Paslon No 03 yang diwakili oleh Veri Muhlis Arifuzzaman mengatakan terkait program 100 juta Per RW yang mana sebenarnya pembangunan di Tangsel sudah ada pagu indekatif di musrenbang. Anggaran rata per kelurahan 2 miliar itu artinya per rw klo dibagi 150 juta pertahun. Pihaknya menyebut hal tersebut sudah ada di Paslon 03.
“Anggaran rata per kelurahan 2 miliar itu artinya per RW kalo dibagi 150 juta pertahun. Dan ini sementara per RW per tahun 100 juta lalu untuk rt 1 juta. Sebenarnya di kami sudah ada. Kami bilang ini sebagai follower. Karena di pemerintahan yang berjalan dan yang akan kami lanjutkan program ini sudah berjalan,” pungkas Veri Muhlis A. (Har).