H-4 Idul Adha Di Masa Pandemi, Sisa Sapi Kurban Kembali Masuk RPH

Pedagang musiman hewan kurban jenis hewan sapi untuk kebutuhan memperingati hari raya idul Adha sebagai bentuk peringatan peristiwa ketika Nabi Ibrahim A.S. bersedia untuk mengorbankan putranya untuk Allah SWT mengaku lesu. Pasalnya, masa pandemi tersebut berhasil memotong hampir 50% penjualan mereka.

Berbeda dengan idul adha sebelumnya, dari 60 ekor sapi bali yang didatangkan ke Tangsel oleh Aris, hanya terjual 40 ekor saja dilapak miliknya jalan Arya Putra, Serua Indah, Ciputat, Tangsel, Senin (27/7/2020).

“Ia bang, kami di sini ada 60 ekor jenis sapi Bali, yang terjual hanya 40 ekor sapi jenis bali. Sapi bali yang kami jual kisaran harga 17 juta sampai dengan 24 juta perekornya. Sedangkan, untuk sapi jenis limosin kami bandrol 40 juta lebih,” ungkap Aris, pedagang hewan kurban.

Saat ditanyakan kerugian dampak masa pandemi ini, Aris menambahkan hanya kepada penyusutan tubuh hewan kurban, dan menurunnya penjualan.

“Pada idul Adha sebelumnya, biasanya sapi yang laku hingga mencapai 100 ekor. Sampai saat ini hanya 40 ekor saja. Ditambah dengan resiko penurunan bobot berat, karena kondisinya di lapak, bukan di peternakan,” tambahnya.

Lebih lanjut, masih menurut Aris, terkait sisa sapi yang tak laku dijual, pihaknya akan menyerahkan kepada rumah pemotongan hewan (RPH) terdekat, sebagai langkah akhir dijual dalam bentuk daging segar.

Dalam pantauan media di lapangan, sapi-sapi jenis bali dan limosin ini telah mendapatkan pantauan dari dinas terkait, dan juga dinyatakan bebas penyakit hewan kurban. (adt)