Info Tangsel
Pilkada Tangsel Menghangat Kopi Tubruk Pertemukan Heri Gagarin – Kokok Dirgantoro
Tangsel – Bacawalkot Tangerang Selatan (Tangsel) dari PDI Perjuangan, DR. H. Heri Gagarin, SE. MM menjalin komunikasi dengan Bacawalkot peserta konvensi pilkada Tangsel dari PSI, Kokok Dirgantoro, SE. Keduanya saat ini juga memiliki kans atau potensi besar meramaikan kontestasi Pilkada Tangsel 2020. Jalinan bekerja sama antar dua kandidat ini cukup besar.
“Alhamdulillah, malam ini (Minggu, 8 Maret 2020, red), saya menerima kunjungan silaturahmi Mas Kokok Dirgantoro, peserta konvensi pilkada Tangsel dari PSI. Mas Kokok ini bukan orang baru bagi saya. Kami sudah saling mengenal sejak 20 tahun yang lalu,” ujar Gagarin saat ditemui bersama Kokok di Saung Perjuangan, kawasan Pondok Jagung Timur, Serpong Utara. Rintik gerimis mewarnai pertemuan malam itu, bahkan sajian kopi tubruk menambah hangatnya suasana “reunian” kedua anak muda ini di saung tersebut.
Menurut Gagarin, Kokok merupakan salah satu kandidat yang dia sukai pemikirannya dan memiliki kecocokan karena membawa corak nasionalisme.
“Saya masih menunggu penugasan partai. Semua harus restu Ibu Ketua Umum. Demikian juga Mas Kokok, saya yakin menunggu rekom turun dari partainya. Dari pertemuan ini terasa sekali banyak kesamaan perjuangan,” jelas Gagarin yang beberapa hari lalu telah dipanggil DPP.
Kokok mengatakan sangat senang bisa silaturahmi dengan Gagarin dan membuka katup komunikasi antarkader partai.
“Sebagai bacawalkot yang juga kader internal partai, kami banyak berbincang mengenai bagaimana personal dan partai bisa bahu-membahu menyelesaikan masalah di Tangsel,” kata Kokok.
Kokok memuji Gagarin sebagai kader partai PDI Perjuangan yang ulet dan loyal. “Saya kenal beliau, sudah 27 tahun menjadi kader internal PDIP, terlebih pengalaman menjadi ketua partai di Tangsel dan saat ini menjadi pimpinan partai di Provinsi Banten,” tutur Kokok.
“Saya menilai Bang Garin sosok pengayom yang tidak elitis. Beliau sosok yang amat sederhana, merakyat, dan mau menangis dan tertawa bersama rakyat. Selama menjadi kader partai, saya terus memperhatikan sepak terjang beliau. Bang Garin tidak suka narasi-narasi elit. Yang diangkatnya selalu isu membumi untuk masyarakat bawah. Isu kerakyatan ini menjadi magnet bagi kami berdua untuk bertemu,” pungkas Kokok.
Baik Gagarin maupun Kokok menyatakan tunduk dan akan mengikuti keputusan partai terkait rekomendasi.
“Kami berdua adalah kader dari partai yang berbeda. Namun dalam hal kepatuhan terhadap keputusan partai, kami berdua sama, tunduk dan patuh,” tutup Kokok. (***)