Info Tangsel
Jelang Ramadan, MUI Tangsel Sosialisasikan Pengelolaan Zakat dan Wakaf
SERPONG- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangsel mengadakan kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Zakat dan Wakaf yang dilaksanakan di restoran Remaja Kuring BSD, Serpong pada Selasa, 30 April 2019. Kegiatan ini diadakan dalam rangka menghadapi bulan Ramadhan 1440 Hijriyah.
Hadir pada acara tersebut, Kepala Kantor Kemenag Tangsel, Abdul Rojak, Asda III Pemkot Tangsel, Tedy Meiyadi, Ketua MUI Tangsel, KH. Saidih, Ketua Baznas Tangsel, KH. Endang Saefudin, Ketua Muslimat NU Tangsel, Latifah Halim dan ratusan peserta.
Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) menyambut baik MUI Tangsel mengadakan acara sosialisasi pengelolaan zakat dan wakaf menjelang bulan suci Ramadhan ini. Menurutnya dalam Islam, zakat dan wakaf adalah ibadah sosial yang sangat mulia.
“Di samping itu mengandung pahala yang besar. Zakat dan wakaf juga mendidik umat Islam untuk berbagi dan menghilangkan sifat kikir,” katanya.
Sementara itu, Ketua Baznas Tangsel, KH. Endang Saefudin menjelaskan potensi penerimaan zakat sebagian besar masih terjadi pada Ramadan.
“Di lihat dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, 60% penerimaan zakat di Baznas Tangsel terjadi saat Ramadhan. Bulan Ramadan memberi atmosfer lebih baik untuk membuat orang tergerak berzakat, infak, sedekah, dan lainnya,” jelasnya.
Dijelaskannya, Ramadhan menjadi bulan favorit berzakat karena sosialisasi tentang zakat yang dilakukan lembaga pengelola zakat juga memiliki muatan khusus spesifik. Selain itu, dakwah-dakwah agama juga lebih intensif pada bulan Ramadhan.
“Alasan lain karena masyarakat mengeluarkan zakat yang terkait perdagangan, zakat kekayaan, atau pun zakat deposito di bulan Ramadan karena lebih mudah untuk mengingatnya,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua MUI Tangsel, KH. Saidih, berharap masyarakat tidak hanya menjadikan Ramadhan sebagai momentum mengeluarkan zakat, tetapi juga di bulan-bulan lainnya karena zakat sangat bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat.
“Oleh karena itu diperlukan edukasi zakat, penyuluhan zakat, dan program pemanfaatan zakat yang lebih intensif, sehingga kesadaran berzakat dan menolong sesama diharapkan tidak hanya tumbuh dan terbenam di Ramadhan, tetapi sepanjang waktu dan sepanjang bulan,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, kepercayaan masyarakat dalam mengeluarkan zakatnya melalui lembaga pengelola zakat resmi pemerintah belum tergali secara optimal.
“Pengumpulan dan pengelolaan zakat harus bisa lebih masif karena zakat bisa mewujudkan target pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam isu pendidikan, menangani kelaparan dan juga mengurangi kemiskinan,” pungkasnya. (mdr/rls)