Connect with us

Diskusi MUI, Wujudkan Keluarga Sakinah Melalui Al Qur’an

Ciputat

Diskusi MUI, Wujudkan Keluarga Sakinah Melalui Al Qur’an

Komisi Pemberdayaan Perempuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangsel sajikan Diskusi publik bertajuk “Keluarga Sakinah Harapan dan Kenyataan” di Auditorium Darussalam Ciputat, Tangsel pada Rabu, (19/09/18).

Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan MUI Kota Tangsel Fathiyah, menyampaikan pentingnya menggelar diskusi publik penguatan keluarga sesuai dengan rujukan Islam sakinah mawadah warahmah. Tujuan akan tercapainya keluarga yang sakinah, nyaman tentram dan damai yang mampu menghindari kemiskinan, kesehatan dan juga menciptakan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan surat At Tahrim ayat 6.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,” demikian kutipan kalamullah yang disampaikan oleh Fathiyah.

Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Tangsel, Tati Astariati selaku moderator menyampaikan para ibu-ibu rumah tangga tak mudah tertipu, mudah meniru orang lain tanpa mengetahui dasar tujuan, arah dan manfaat. Meski banyak wanita terlihat baik sementara terkadang sifat sehari-harinya tidak mengedepankan nilai-nilai Islam.

“Jangan tertipu tampilan lahir karena banyak perempuan yang pakaiannya rapi tapi sifatnya aneh-aneh. Sebagai muslimah harus mengedepankan seorang muslimah yang tergantung kepada Allah. Jangan sampai mengikuti tidak mengetahui ilmunya terlebih perkara agama. Jangan sampai taklid buta,” katanya.

Pesan disampaikan wanita yang bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pamulang ini tidaklah sulit membentuk keluarga sakinah. Pesan Al Qur’an sudah jelas, mengikuti pesan-pesan sesuai firman Allah SWT menjadi rujukan. Jika rujukannya bukan Al Qur’an pasti akan sulit mencetak keluarga sakinah.

“Dalam mewujudkan keluarga sakinah mudah, jika niatnya kepada Allah SWT. Jika ingin mewujudkan keluarga sakinah jangan sampe melenceng dari cahaya Al Qur’an,” tambah wanita kelahiran Tangerang ini.

Setidaknya ada tiga ayat yang harus dipegang di antaranya Al Imron ayat 102 tentang ketakwa kepada Allah. Makna takwa meliputi ada ketawaduan, rendah hati, konaah dan waro. Kedua, Ar Rum ayat 21 mengenai keluarga sakinah dan ketiga Al Ahzab ayat 70 pesannya  juga tentang taqwa.

Maka garis besarnya, dengan tujuan Allah SWT pasti bisa. Rujukannya Al Qur’an sebagai solusi. “Mudah-mudahan bukan hanya harapan tapi kenyataan,” doanya.

Narasumber lain, disampaikan pengajar ilmu tasawuf pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Wiwie Siti Sajaroh, memaparkan keluarga sakinah, keluarga yang bahagia aman sejahtera lahir dan batin. Terbebas dari kemiskinan dan tekanan penyakit jasmani.

“Ciri-ciri keluarga sakinah, memiliki kecenderungan memahami agama. Agama membasuh kehidupan kita sehari,” jelas wanita kelahiran Tasikmalaya ini.

Kiat-kiatnya antara lain, memperlakukan pasangan hidupnya laksana pakaian. Demikian sang istri memperlakukan suami bagaikan pakaian saling mejaga dan menutupi. Ini salah satu anjuran yang harus diterapkan. Termasuk memperhatikan nilai maruf. Suami istri dalam bergaul memperhatikan hal-hal secara sosial dianggap patut.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangsel, Herlina Mustikasari memgatakan kekerasan dalam rumah tangga jangan sampai terjadi. Makna kekerasan bukan hanya fisik tapi juga menyangkut psikis seperti tekanan dari tindakan verbal, selalu disudutkan, atau didiamkan tidak diajak komunikasi.

Dalam diskusi ini dihadiri sekitar 100 peserta dari berbagai organisasi dan majelis taklim se Kota Tangsel. Turut hadir Wakil Ketua MUI Kota Tangsel KH Abdul Qohir, Ratu Dian Atifah Ketua Al Hidayah Pusat, serta Kepala SMK Darussalam Nirmala haji Salman. Acara ini digelar dari pagi hingga siang hari. (rls/hms/red).

To Top
Exit mobile version