Tekno
Raspberry Pi Milik Mahasiswa Unpam Juara Pertama di TGG
Pemrograman dengan menggunakan basis komputer mini Raspberry pi mengantarkan Rivaldi, mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) menjadi juara di ajang lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TGG) ke-VI.
Perhelatan yang setiap tahun digelar Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengambil tempat di Mall Teras Kota, Serpong, Selasa, (17/4/2018) hingga Rabu (18/4/3018).
Rivaldi mengaku senang dan bersyukur hasil pemograman yang dilakukan olehnya melalui komputer mini Raspberry pi dinyatakan juri sebagai pemenang pertama.
“Alhamdulillah senang, kita bisa menang dalam ajang ini,” ucapnya.
Ia menambahkan, nama alat Teknologi Tepat Guna yang dibuat bernama “Pulse Oximetry” yaitu alat pengukur kejenuhan oksigen dalam darah.
“Insya Allah kedepan kita masih berusaha untuk mengembangkan lagi, biar lebih baik dari sekarang dan lebih keras lagi untuk belajar dan berlatih agar dapat meraih kejuaraan ditingkat Provinsi nanti,” ujarnya.
Sementara, Kepala Prodi Elektro Unpam Saipul Bachri mengucap syukur dan mengapresiasi prestasi diraih atas kerja keras mahasiswa Unpam dan dosen pembimbing.
“Terimaksih juga buat Unpam yang selalu mendorong inovasi dan menggairahkan semangat entrepreneurship. Pada dasarnya semua hasil dan prestasi adalah kerja keras bersama dan karunia Allah SWT dan tantangan bagi unpam agar terus menerus meningkatkan kualitasnya,” ungkapnya.
Plt Kepala DPMP3AKB Tangsel Khairati mengatakan maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut merupakan mengajak warga untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat atas temuan mereka untuk digunakan masyarakat umum.
“Lomba ini mampu menyelesaian persoalan yang ada di masyarakat, sebab TTG merupakan produk inovasi baru yang dibuat langsung oleh masyarakat umum maupun pelajar,” katanya.
Hasil lomba inovasi TTG tingkat Tangsel, menurutnya akan dibawa tingkat Provinsi dan Nasional. Maka dari itu, ia menilai lomba TTG tingkat Tangsel merupakan kesempatan untuk masing-masing kecamatan menghimpun dan mencari bakat ide inovasi yang bisa ditampilkan, yang nantinya akan bisa dijual untuk menambah penghasilan.
“Kegiatan ini dalam upaya meratakan pembangunan masyarakat. Dimana masyarakat harus dituntut untuk memanfaatkan TTG untuk meningkatkan daya saing dan ekonomi masyarakat serta salah satu upaya strategis agar dapat menjadi nilai tambah dan masyarakat mendapatkan informasi sesuai dengan penerapannya,” terangnya.
Sementara, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan bahwa dengan adanya TTG ini pemerintah daerah bisa melihat bibit bibit atau inventor penemuan-penemuan yang dilakukan oleh anak-anak Tangsel, baik yang masih SMA maupun mahasiswa dan umum.
“Terlepas dari apa pun, juri memutuskan siapa pemenangnya yang akan dilombakan ditingkat provinsi, tapi yang kita lihat mereka sudah bisa melakukan inovasi. Inovasi dengan suatu yang simpel, namun bermanfaat,” kata Airin.
Ia mencontohkan, untuk menghilangkan bau kaki peserta membuat inovasi menggunakan kopi, dan penemuan lainnya. Menurut Airin, hal ini merupakan sesuatu yang bagus. Tentu dengan penemuan ini pun dapat bermanfaat untuk masyarakat. Penemuan ini akan bisa dimanfaatkan oleh orang lain nantinya.
Diketahui, kegiatan ini diikuti oleh 34 peserta dengan dua kategori yakni pelajar terdiri dari SMA, SMK, dan MA juga kategori mahasiswa dan umum. Tim juri terdiri dari Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kemenristekdikti, BPPT, Puspiptek, dan ITI. (source via toid)