INDONESIA OKE
Penumpang Kapok Gunakan Maskapai Lion Air
Kapok, kesal dan geram dirasakan Tri Lestari, salah satu penumpang maskapai ternama di dunia penerbangan Indonesia yakni Lion Air. Pasalnya, Tri bersama keluarganya harus rela membatalkan penerbangan tujuan Jakarta-Palembang, Jumat (05/01/2018) pukul 05.20 WIB disebabkan manajemen pelayanan yang buruk.
Tri menceritakan, pembatalan penerbangan pesawat Lion Air JT-1340 yang akan ditumpanginya, diberitahukan oleh petugas Lion Air sudah penuh dan pihaknya telat melakukan check-in. Padahal, ia dan keluarga tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 03.30 WIB dan melakukan check-in pada pukul 04.30 WIB.
“Kami tidak telat, kami datang di waktu awal sebelum waktu penerbangan. Saat itu kurang dari jam 04.30 WIB kami sedang melakukan check-in, tiba-tiba dari petugas menginformasikan tujuan Palembang pesawat sudah penuh. Lalu kami diarahkan ke customer service,” ungkapnya.
Ia pun merasa kecewa atas jawaban customer service Lion Air yang mengira pihaknya telat melakukan check-in penerbangan. Kendati demikian, lanjut Tri, pihak Lion Air telah mengganti penerbangan untuk keesokan harinya.
“Aneh, bila telat check-in, kenapa ada pengalihan penerbangan besok hari, kalau telat tiket hangus ya kan. Mereka sadar pihak kami tidak salah makanya dialihkan,” ujarnya.
Adu argumen pun tak terelakkan, Tri melanjutkan, pihak Lion Air mencoba memberikan 3 jadwal penerbangan yang berbeda-beda untuk menuju Palembang di hari yang sama. Namun, Tri lebih memilih keberangkatan esok harinya. Pasalnya, pihak keluarga tidak ingin pisah rombongan.
“Nggak saya ambil, karena kami ada 9 orang. Kalau dipisah kasihan ada anak-anak. Mending saya balik lagi ke Bogor. Pokoknya kapok saya dengan pesawat ini,” tandasnya.
Sementara saat dihubungi Corporate Communication of Lion Air Group, Ramaditya Handoko menjelaskan, petugas check-in counter sudah mengumumkan melalui pengeras suara untuk kesembilan penumpang tersebut agar melakukan check-in, namun hingga waktu habis untuk check-in penumpang belum juga datang ke meja check-in counter.
“Ketika waktu untuk check-in segera habis, petugas kami sudah melakukan announcement agar pax tersebut dapat segera check-in. Ketika waktu check-in sudah habis, penumpang datang dan langsung diarahkan oleh petugas menuju customer service,” jelas Rama.
Menurut Rama, penumpang tersebut bisa disebut terlambat melakukan check-in. Penggantian tiket atau rescedule dilakukan karena pesawat masih berada di parkir dan penumpang yang boarding sudah masuk ke pesawat, bahkan pintu pesawat sudah ditutup.
“Rescedule flight tanpa biaya tambahan diberikan karena pesawat masih berada di Apron dan sudah closed door. Kami sudah menawarkan kepada pax tersebut untuk penerbangan hari ini dengan 3 pesawat berbeda, namun mereka menolak dan memilih penerbangan besok,” ujar Rama.
Ia pun mengimbau kepada penumpang agar tiba di Bandara lebih awal dan segera melakukan check-in. (Abi)