BANTEN OKE
Saresehan Masyarakat Banten Se-Jabotabeka Dikritisi Mahasiswa
Kegiatan Sarasehan Masyakarakat Banten se-Jabotabeka-Banten yang diinisiasi oleh Badan Penghubungan Daerah (Banhub) Provinsi Banten, dinilai tidak bermutu dan terkesan seremonial.
Selain dinilai menghabiskan anggaran yang cukup besar, kegiatan yang akan digelar pada, Sabtu (14/11) besok di Hotel Twin Plaza, Palmerah Jakarta Barat ini juga dinilai mahasiswa Banten, tidak memiliki out put yang jelas bagi masyarakat Banten.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta, Adhia Muzaki saat dimintai keterangan redaksi, mempertanyakan out put dari kegiatan saresehan masyarakat Banten tersebut.
Sebab, sambung Adhia, kegiatan Sarasehan setiap tahunnya selalu ada, dan tidak pernah memiliki out put dan tindak lanjut. Mereka menilai, secara umum, kegiatan Saresehan yang diinisiasi itu, hanyalah seremonial dan terkesan menghabiskan anggaran daerah setiap tahunnya.
“Sarasehan inikan kegiatan tahunan, yang mana setiap tahun ada, dan itu pun hanya seremonial, dan tidak punya out put yang jelas buat masyarakat Banten, acaranya juga di hotel dan mewah, saran saya, alangkah baiknya Banhub ini, buat kegiatan yang menyentuh langsung kepada masyarakat,” kata Adhia kepada Jurnalis, di Jl. Semanggi II, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No 4 Tahun 2008, Tentang Banhub dan Peraturan Gubernur (Pergub) No 27 Tahun 2008, Tentang Tugas dan Tata Kerja Lembaga, Banhub bertugas memberikan pelayanan, dan fasilitasi kepada masyarakat, dan menjadi promosi untuk peningkatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Ia menyayangkan sikap Badan Penghubung (Banhub) Daerah Provinsi Banten, yang saat ini, tidak pernah membuat kegiatan yang sifatnya gebrakan baru. Seperti dicontohkan Adhia, saat ini masih banyak pemuda-pemuda di Banten, yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi, hal itu tidak disentuh oleh Banhub.
Padahal, kata Adhia, saat ini mahasiswa Banten diluar daerah juga lumayan banyak, namun dari semuanya Banhub tidak pernah melakukan koordinasi terkait apa pun, dan terkesan menutup semua informasi.
“Harusnya Banhub ini, punya program yang menyentuh masyarakat Banten di luar daerah, terutama para mahasiswa yang saat ini belajar di luar daerah, selama inikan tidak begitu, semua mahasiswa Banten yang belajar di luar Banten, itu tidak diberikan beasiswa oleh pemerintah di Banten, dimana fungsi fasilitasi, dan pelayanan Banhub sebagai lembaga negara,” tegas Adhia mempertanyakan.
Senada, Deni Iskandar Sekertaris Umum HMB Jakarta menambahkan, saat ini kinerja Banhub Provinsi Banten, tidak kapabel di bidangnya.
“Kami melihat, saat ini Banhub tidak kapabel dalam kinerjanya, kami mengukur selama ini, Banhub hanya membuat program-program dan kegiatan yang sifatnya seremoni, dan tidak pernah ada tindak lanjutnya, inikan aneh, lalu Saresehan Masyarakat Banten itu, eksitpolnya apa,” tambah Deni Iskandar.
Dalam Perda maupun Pergub, sambung Deni jelas, seharunya Banhub sebagai bagian dari SKPD, bisa membuat kegiatan yang lebih subtansial, dan bermanfaat bagi orang banyak.
“Saya bilang tadi, bahwa selama ini Banhub hanya membuat program seremoni, saya tanya selama ini, kegiatan apa saja yang punya out put yang jelas buat mahasiswa yang dibuat oleh Banhub, selain saresehan,” sambung Deni saat dimintai keterangan oleh Jurnalis. (*****).