Info Tangsel
Peringati Nuzulul Qur’an, Airin Ajak Masyarakat Tangsel Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memperingati Nuzulul Qur’an dengan tausiyah oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA di Lapangan Kantor Walikota Tangerang Selatan Maruga Ciputat, Senin (19/6/2017).
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi karena mengundang masyarakat dan tokoh alim ulama, jadi bisa bersama-sama untuk melakukan proses pembangunan dan penataan di kota Tangsel.
“Memperingati hari besar ini kita bisa mengetahui makna-makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan mudah-mudahan bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita pada Allah Swt,” ucap Walikota Airin.
Menurut Airin, Nuzulul Qur’an merupakan malam turunnya Al-Quran sebagai pedoman dan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, kitab suci bagi seluruh umat islam yang menjadi pedoman hidup, serta menjadi penuntun dalam melangkah.
“Dengan kita mengetahui sejarah nuzulul qur’an kita akan lebih mencintai al-qur’an dan umatnya. Alhamdulilllah, sampai saat ini kerukunan umat beragama di Tangsel berjalan dengan baik. Mudah-mudahan ini bisa terus kita jaga, agar Kota Tangerang Selatan bisa terus aman, nyaman dan kondusif,” ucap Walikota Airin.
Dalam tausiyahnya, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA menjelaskan makna Al-Qur’an sebagai landasan dasar menuju perubahan. Selain itu, ia juga menjelaskan tentang Ayat pertama yang diturunkan Allah ke bumi adalah “Iqra'” yang berarti, “bacalah”. Allah menyebutkan kata Iqra’ secara berulang kali dalam Surah Al-Iqra’ tersebut.
“Satu kata saja dalam Alquran itu pasti mempunyai makna yang sangat besar,” kata Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) di Ciputat Timur tersebut.
Ia menjelaskan bahwa makna Iqra’ pertama dalam Surah tersebut adalah how to read, yaitu bagaimana cara kita membaca Alquran dengan baik dan benar, serta dapat mengkhatamkannya. Kemudian, Iqra’ yang kedua adalah how to learn, yang berarti tentang bagaimana mendalami Alquran dengan mengetahui artinya, tafsirnya, bahkan takwilnya. Selanjutnya, iqra’ yang ketiga adalah how to understand, yaitu bagaimana kita menghayati kitab Allah tersebut.
Ia melanjutkan, makna Iqra’ yang keempat atau yang terakhir, yaitu bagaimana memukasyafahkan atau menyingkap tabir-tabir di dalam Alquran.
Ia menambahkan bahwa konsep menghatamkan Alquran itu bukan hanya mengkhatamkan 30 juz atau bukan hanya menghafalkan 30 jus saja, tapi bagaimana agar seluruh umat Islam bisa menghatamkan Alquran dengan Iqra’ pertama sampai ke empat tersebut.
“Iqra’ pertama sekedar membaca, iqra’ kedua mendalaminya, iqra’ ketiga menghayati dan mengamalkan, dan keempat adalah yang itu tadi,” jelasnya. (rls/mdr)