Info SKPD
Tangani Masalah Sampah, DKPP Tangsel Gelar ISoC 2016
Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bekerjasama dengan Universitas Surya menggelar kompetisi Indonesia Sociopreneur Challenge (ISoC) 2016.
Kompetisi itu diikuti oleh anak-anak muda dari berbagai daerah dan negara untuk menangani problem sampah di Kota Tangsel. Kompetisi ini dibagi dalam tiga kategori yang diperlombakan yakni, Applied Technology, Apps, dan Digital Campaign. Setiap kategori akan melalui dua tahapan yaitu tahap ide (Idea Stage) dan tahap Startup (Startup Stage).
Kepala Dinas DKPP Kota Tangsel, Taher Rochmadi mengatakan, terdapat tiga seleksi paga lomba yang sudah digelar kedua kalinya ini. Untuk seleksi awal ISoC 2016 diikuti 105 peserta dari 10 negara. Kemudian, setelah seleksi awal dipilih 35 peserta. Seleksi terakhir 11 peserta yang masuk nominasi dan mengikuti boot camp selama tiga hari.
“Malam ini kita berikan penghargaan kepada 11 nominator. Bahkan, salah satu nominator berasal dari Tanzania,” ujarnya di sela Gala Dinner ISoC 2016 di Damai Indah Golf BSD, Serpong, Jumat (25/11).
Menurutnya, khusus tahun ini, lomba dihubungkan dengan tokoh penyelamat lingkungan (Pelitas). Sosok super hero ini sebagai figur teladan pelindung lingkungan yang siap membantu mengatasi kerusakan lingkungan akibat sampah dan limbah berbahaya.
“Digelarnya ISoC 2016 ini untuk mencari solusi bagi permasalahan sampah di Kota Tangerang Selatan,” ujarnya.
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, kegiatan ini diharapkan lebih memacu pelaksanaan pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat. Khususnya pada inovasi pada pengelolaan sampah di Kota Tangsel.
“Problem yang tak kalah pentingnya adalah mengubah perilaku atau mindset masyarakat kita dalam menangani sampah dan diharapkan menjadi wadah untuk membantu menyelesaikan masalah persampahan dan lingkungan.
“Teruslah berinovasi melalui ide-ide dan teknologi yang dapat memberikan kebaikan lingkungan, ekonomi dan sosial. Sehingga dapat mewujudkan kesadaran masyarakat yang berwawasan lingkungan menjadi budaya baru, khususnya, di Kota Tangsel,” pungkasnya. (SR)