Info SKPD
Pemkot Tangsel Genjot Kesejahteraan Masyarakat Lewat Peran Wanita
18.143.23.153- Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus serius memerangi kemiskinan yang masuk sebagai program prioritas tahun 2015. Program pengentasan kemiskinan dilakukan lintas sektor, salah satunya lewat Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Kota Tangsel, Listya Windiarti mengutarakan, untuk menggulirkan program P2WKSS, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain.
“Dalam satu lokasi, program P2WKSS dikerjakan secara serentak oleh beberapa SKPD terkait,” katanya.
Dipaparkan lebih lanjut, di daerah tingkat kelurahan yang terpilih dan menjadi binaan, beberapa SKPD secara terpadu dan terintegrasi dalam menyentuh pembangunan segera menyusun program kegiatan kerja. Pastinya, apa yang dikontribusikan sesuai dengan bidang masing-masing.
“Dari program-program yang telah berjalan dan selesai, kita ambil contoh Dinas Pemuda dan Olah Raga, bantuan dari mereka bisa menyiakan sarana olah raga. Lalu Dinas Bina Marga menyempurnakan jalan lingkungan,” urainya.
Tahun ini, ada 10 lokasi pilihan binaan P2WKSS. Dengan titik prioritas di Kelurahan Pondok Ranji dan Cirendeu, Ciputat Timur. Alasannya, di dua tempat tersebut permasalahannya sangat kompleks, namun memiliki potensi masyarakat yang menonjol.
“Di Pondok Ranji, kita sudah ada 100 KK binaan. Potensi antar elemen di tiap wilayah binaan memang harus terisi, jadi bisa entaskan kemiskinan,” harap Listya.
Tiap tahun, di tingkat provinsi, kegiatan ini dilombakan. Hasil kerja di masing kota/ kabupaten diukur dari seberapa optimal percepatan program dapat menyentuh pengentasan kemiskinan. Tak terkecuali, program tersebut juga tak lepas dari peran penting dari para kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
“Tim penggerak PKK sudah berulangkali turun ke lapangan dan langsung berkoordinasi dengan SKPD. Fungsi PKK disini pada dasarnya hanya sebagai peran bantu, tapi tak jarang justru menjadi ujung tombak. Percepatan pembangunan harus terus dikejar, supaya sudah tidak ada lagi kemiskinan,” ucapnya.
Guna mengasahnya, pembekalan pengetahuan terkait program kerja terus diberikan kepada para kader. Caranya dengan sosialisasi yang diberikan secara berkala di tingkat kecamatan. Jadi, kader PKK dapat memiliki pengetahuan menyangkut administrasi dan informasi terbaru pelayanan pemberdayaan masyarakat.
“Peran para kader PKK memang sangat penting Sebab ereka bisa terjun langsung untuk menyejahterakan masyarakat,” jelas Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat BPMPPKB Kota Tangsel, Yuspinah.
Diharap pula, ada proses regenerasi kader PKK yang terus berjalan kedepan. Sehingga, tidak hanya orang tua yang terlibat di dalamnya. Namun, jauh lebih dibutuhkan adalah kontribusi masyarakat usia remaja sebagai agen perubahan.
“Para kader diminta untuk terus mengajak generasi muda supaya peduli terhadap pembangunan masyarakatnya di lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Dipaparkannya, PKK memiliki 10 program pokok yakni, penghayatan dan pengamalan pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, mengembangkan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan yang sehat.
“PKK cakupannya lebih luas. 10 program tersebut diharapkan bisa optimal dan menunjang keluarga sejahtera. Mereka harus memahami tupoksinya sehingga bisa membantu membentuk keluarga sejahtera di wilayahnya,†urainya.
Berikan Layanan KB Keliling
Tingkat kesejahteraan masyarakat tidak terlepas dengan perencanaan jumlah keluarga lewat program KB yang sudah lama digalakan pemerintah. Berbarengan dengan hari ulang tahun (HUT) Kota Tangsel ke-7, selama tiga hari, terhitung mulai tanggal 24-26 November 2015, BPMPPKB berikan layanan KB gratis kepada warga.
“Layanan KB gratis kita lakukan di Lapangan Smartfren BSD, Serpong. Layanan khusus tersebut kita berikan selama perayaan HUT Kota Tangsel,” kata Kepala Sub Bidang Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi BPMPPKB Kota Tangsel, Yuni Lia Astuti.
Pelaksanaannya, BPMPPKB Kota Tangsel menyediakan dua unit mobil untuk melakukan pelayanan. Kali ini, bukan hanya masyarakat Tangsel yang dilayani secara gratis, melainkan masyarakat di luar Tangsel pun bisa ikut tanpa persyaratan apa pun.
“Layanan yang diberikan meliputi pemasangan kontrasepsi implan, pemberian suntik maupun pil KB, serta kondom. Sasarannya seluruh kelurahan dan kecamatan yang ada di Tangsel, dengan jumlah 30 peserta di tiap kelurahan,” pungkasnya.
Diluar dari HUT Kota Tangsel, pelayanan KB dilakukan setiap bulan secara rutin. Dengan intensitas dua sampai tiga kali perbulan. Kebutuhannya tergantung dari permintaan masyarakat di kelurahan mana yang mengajukan. (adv)