COBLOS
KPU: Ambulance di Karnaval Pilkada Diminta Resmi ke Dinkes
Ketua KPU Kota Tangsel, M. Subhan ketika dikonfirmasi menegaskan bahwa keberadaan ambulance Puskesmas dalam iring-iringan karnaval tersebut, murni permintaan resmi. Ia mengatakan, bahwa KPU Tangsel menyurat kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) guna meminta bantuan tenaga medis dan ambulance.
Keberadaan ambulance tersebut murni bukannya pemanfaatan fasilitas negara oleh salah satu paslon sebagaimana yang dituduhkan sejumlah pihak yang kini menjadi rumor. “KPU resmi menyurat ke Dinkes, memang tenaga medis dan ambulance masuk dalam perencanaan dan sudah dirapatkan,†tegasnya, Senin (21/9/2015).
Menurutnya tenaga medis dan ambulance masuk dalam standar prosedur, di luar pengamanan para calon serta pengawalan petugas kepolisian maupun Dinas Perhubungan (Dishub) dalam mengatur lalu lintas atas rute yang dilalui rombongan karnaval.
Terpisah, Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ahmad Fauzi, yang juga juru bicara Koalisi Partai Pengusung Paslon nomor urut 3, Airin-Benyamin amat menyayangkan pernyataan paslon nomor urut 1 Ikhsan Modjo yang provokatif, dengan menyebutkan penggunaan kendaraan dinas dan menyerang penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU dan Panwaslu Kota Tangsel.
Menurut Fauzi, semestinya mimbar Karnaval Pilkada Damai yang dipusatkan di Taman Kota II (Tekno) Bumi Serpong Damai (BSD) dijadikan ajang untuk menyampaikan visi misi. Orasi provokatif yang dilakukan Ikhsan Modjo sungguh sangat menciderai upaya seluruh masyarakat Tangsel yang menghendaki pilkada di Tangsel berjalan damai dan berkualitas.
Pemilu bisa damai, lanjut dia, kalau tidak ada upaya provokasi. Pemilu yang berkualitas kalau masing-masing paslon mampu meyakinkan pemilih, dengan visi misi dan program-program. Ditambahkannya lagi, sikap Ikhsan Modjo bertolak belakang dengan sikap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto yang selalu menekankan politik santun dan proporsional. (SJ/ARH)