Connect with us

BUMN ‘Keroyokan’ Bikin Rusun Murah di Dekat Stasiun KRL

Properti

BUMN ‘Keroyokan’ Bikin Rusun Murah di Dekat Stasiun KRL

18.143.23.153- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi dan hunian akan bersinergi mengembangkan hunian murah vertikal seperti Rusunami (Rumah Susun Sederhana Milik) di dekat stasiun KRL Commuter Jabodetabek.

Tujuannya, menyediakan hunian terjangkau yang dekat dengan akses transportasi, sehingga mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi menuju lokasi kerja.

Kerjasama yang difasilitasi Menteri BUMN Rini Soemarno ini, dihadiri oleh Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Bintang Perbowo, Direktur Utama PT PP Tbk (PTPP) Bambang Triwibowo, Direktur Utama Perum Perumnas Himawan, Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kurniadi Atmosasmito, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Ngurah Putera.

“Sinergi BUMN bagaimana melakukan sinergi KAI serta BUMN perumahan dan karya untuk bangun hunian murah, salah satunya Rusunami. Rusunami akan dibangun di area yang dekat dengan public transport terutama KRL,” kata Rini usai pertemuan membahas hunian murah di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/2/2015).

Lewat kerjasama ini, diharapkan BUMN mampu memenuhi kekurangan pasokan hunian (backlog) dan mendekatkan hunian dengan akses transportasi umum. Alhasil, kemacetan di pusat kota bisa ditekan.

“Backlog perumahan terpenuhi, kemudian konsepnya bagaimana kurangi kemacetan dengan dekatkan tempat tinggal dengan public transport (transportasi umum),” ujarnya.

Lanjut Rini, tahap awal pembangunan hunian murah akan dibangun di dekat Stasiun Tanjung Barat. Perumnas bersama PT KAI akan membangun 2 unit tower dengan 500 hunian vertikal.

“Kita dorong percontohan pertama di Tanjung Barat dengan luas lahan 1,1 ha. Kita ketahui banyak lahan di sekitar stasiun. Total bicara stasiun KRL ada 63,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Himawan menjelaskan, nantinya hunian murah akan dibangun oleh BUMN karya. Selanjutnya hunian tersebut akan dikelola dan dipasarkan oleh Perumnas.

Untuk hunian tahap awal di Tanjung Barat, proses konstruksi akan dimulai pada triwulan II-2015. Masa konstruksi berlangsung selama 2 tahun.

“Kita akan kombinasi hunian terjangkau yang manfaatkan sarana transportasi untuk masyarakat berpenghasilan terbatas,” ujarnya. (source via finance.detik.com)

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top
Exit mobile version