Info Tangsel
Kantor Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Tangsel Diduduki Preman?
Puluhan orang yang tak jelas asal-usulnya diduga menghalang-halangi proses administrasi lelang yang sedang dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air. Akibatnya sempat terjadi kericuhan ketika peserta pemenang tender tidak dapat melalukan verifikasi dokumen karena dicegah oleh sejumlah massa tersebut.
Salah satu pengusaha pemenang lelang pengadaan secara elektronik (LPSE) mengatakan bahwa ia kesulitan untuk bisa masuk kedalam kantor untuk verifikasi dokumen sebab hari ini merupakan tahap akhir, dan bila ia gagal membuktikan kelengkapan dokumen maka perusahannya akan dinyatakan gugur.
“Sangat disayangkan, Saya di LPSE menang tetapi pas mau verifkasi dihalang-halangi, bahkan tidak masuk,” kata Edi salah satu peserta lelang.
Edi pun menyesalkan cara-cara bergaya “preman” yang justeru merusak proses administratif lelang LPSE yang sah, yang sudah jelas-jelas dilindungi oleh peraturan dan undang-undang yang berlaku.
“Saya tidak tahu alasannya. Kalaupun kami tidak boleh menang proyek di Tangsel, ya caranya jangan seperti ini,” sesalnya.
Diantara kerumunan massa tampak juga terlihat Wakil Ketua IÂ Gapensi Kota Tangsel Harun Alrasyid, entah apa yang dilakukannya saat itu, Tangseloke masih belum dapat konfirmasi dari yang bersangkutan perihal keberadaannya di lokasi yang memanas akibat kericuhan.
Sementara itu pengusaha lain bernama Budi masih terlibat cekcok mulut dengan kelompok orang-orang tersebu. Mereka menjaga dibelakang, depan kantor (DBMSDA) baik diatas maupun dibawah.
“Ada sekitar 17 orang yang boleh masuk. Kalau mau masuk kasih berkasnya ke seseorang yang bernama Aay yang ada di depan ruang dinas,†ujarnya.
informasi terakhir, akibat dari peristiwa itu panitia memperpanjang waktu pengumuman pemenang yang semestinya hari ini menjadi hingga tanggal 14 Juli 2014. (source via TN/TP)