Info Tangsel
Murid SD Terpaksa Panjat Tembok, Akses Jalan Sekolah Diblokir Warga
Tembok besar dengan tinggi 1,5 menutup hampir seluruh akses jalan masuk menuju sekolah. Tembok yang membentang sepanjang 5 meter dibangun oleh warga yang mengaku sebagai ahli waris pemilik tanah bernama Tb Suganda.
Ahli waris pemilik tanah tersebut masih menyisakan celah kecil dengan anak tangga untuk akses murid-murid SD, tetapi tetap saja siswa sekolah merasa tidak nyaman dan aman saat melewatinya.
“Waktu hari jumat belum ditembok, ini sudah ditembok. repot deh jalannya,” keluh Indra (8) salah seorang siswa SDN Cirendeu 1.
Tb. Suganda yang mengaku sebagai ahli waris mengataka dirinya sengaja menutup akses jalan tersebut untuk meminta kejelasan pembayaran ganti rugi lahan seluas 4.020 meter persegi oleh Pemkot Tangsel.
“Saya bukan bermaksud menutup akses sekolah, tapi saya hanya memager tanah saya saja,” ungkap Suganda.
Hanya dalam semalam saja ia membangun tembok tersebut, ia memperkerjakan lebih dari lima orang buruh bangunan, dan menyewa 2 truk untuk mengangkut batu, semen dan pasir.
“Saya habiskan Rp 20 juta untuk bangun tembok ini,” imbuhnya.
Menurutnya dirinya beserta ahli waris lainnya telah mendaftarkan gugatan sengketa lahan tersebut ke meja hijau. Ia yakin bahwa berkas dan bukti yang ia miliki ada benar milik keluarga ahli waris H. Marzuki.
“Pihak Pemkot katanya mau bayar lahan ini, tapi belum ada keputusan hukum. Makanya, kita tunggu putusan hukumnya apa, agar tahu hasilnya,” ungkap Suganda. (TO/SN)