Serpong
Usman Kisahkan Bagaimana Rekannya Dibunuh
pelaku Amordiah Widi Amara alias Amor (38), menusuk tepat pada dua bagian perut dan dua dada korban.
Usman (38), saksi mata sekaligus rekan korban mengisahkan, seidanya peristiwa itu terjadi pada Jum’at (21/3/2014).
Amor yang datang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU B 6818 WHH langsung menghampiri Chairil yang berada di depan pintu pos keluar area parkir pusat niaga tersebut.
“Pelaku datang langsung mendorong masuk terus pintunya di tutup. Pak Chairil langsung di tusuk, ada empat lubang,” kata Usman di lokasi perkara, Sabtu (21/3/2014).
Menurut Chairil, korban yang dalam kondisi terdesak tidak dapat melakukan perlawanan saat dianiaya Amor. Chairil hanya berusaha menangkis serangan pelaku sambil berteriak-teriak minta tolong.
Petugas kebersihan yang saat itu diperbantukan mengambil tiket parkir pengendara sontak tak tinggal diam melihat rekannya teraniaya.
Usman melihat korban keluar dari pos jaga dalam kondisi tubuh berlumuran darah. Selanjutnya korban ambruk di area parkir yang jaraknya hanya sekitar lima meter dari lokasi penganiayaan.
USman yang berusaha melerai dan menolong korban juga tak luput dari amarah Amor. Warga Gang Sate, RT 02/01, Kelurahan Pondok Betung itu rupanya mengejar sambil menghunuskan sangkur berusaha melukainya.
Untungnya, Usman yang mendapat serangan bertubi-tubi masih bisa menangkis dengan sebuah kursi plastik yang ada di dekat pos pintu keluar area parkir.
“Jangan ikutan-ikutan, gue matiin sekalian lo,” hardik Amor seperti ditirukan Usman.
Teriakan minta tolong Usman mengundang perhatian warga sekitar. Pelaku ketika berusaha kabur menggunakan sepeda motor yang diparkirkan di luar area Giant Ekspres keburu ditangkap warga.
Pelaku langsung dibekuk langsung dihakimi warga sekitar (ditangkap bukan di rumah pelaku).
Sementara korban yang tergeletak bersimbah darah langsung dilarikan ke RS Sunyoto di Jalan Veteran, Bintaro, menggunakan angkot. Namun, lantaran kondisinya parah, petugas setempat langsung merujuk Chairil ke RS Fatmawati.”Pas mau dibawa ke Fatmawati, korban sudah meninggal. Kayaknya pas di sini enggak adanya,” papar Usman. (source; kabar6.com)