Ketua DPP Golkar: Ribut-ribut Atut Tak Sampai Tsunami

18.143.23.153- Partai Golkar tak ambil pusing jika kepemimpinan di Provinsi Banten jatuh ke tangan rival mereka, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, gara-gara keributan yang ditimbulkan oleh kasus adik Gubernur Banten Ratu Atut, Tubagus Chaeri Wardhana (Wawan) yang ditangkap KPK karena disangka menyuap Ketua MK Akil Mochtar Rp1 miliar.

“Tak masalah. Namanya juga politik. Sama juga bila partai lain di daerah lain disalip Golkar,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Jumat 11 Oktober 2013.

Kasus Wawan ikut membuat Ratu Atut dicegah KPK keluar negeri. Apabila Atut sampai ikut terjerat, maka posisi Gubernur Banten akan jatuh ke tangan wakilnya, Rano Karno dari PDIP. Sejumlah politisi PDIP pun mulai membicarakan kemungkinan itu.

Golkar sendiri yakin mesin politik mereka di Banten amat kuat, dengan atau tanpa Ratu Atut. “Infrastruktur Golkar di Banten sudah sangat kuat, sehingga tanpa Atut pun Partai Golkar akan menang di Banten. Ribut-ribut Atut memang ada efeknya, tapi tidak sampai tsunami. Hanya goyang-goyang,” kata Agus.

Mantan koordinator wilayah Jawa I Partai Golkar itu mengatakan partainya pertama kali mengusung Atut sebagai calon gubernur Banten pada tahun 2007 karena elektabilitas Atut memang paling tinggi dalam survei. “Dari semua calon yang ada, Ratu Atut paling tinggi. Malah jadi aneh kalau kami tidak mencalonkan Atut,” ujar Agus. (oz/to)