Connect with us

Rombongan Wakil Walikota Dihadang Tiga Pendekar

Seni Budaya

Rombongan Wakil Walikota Dihadang Tiga Pendekar

18.143.23.153- Kedatangan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, bukannya disambut penerima tamu layaknya kunjungan ke daerah. Tiga orang pendekar kampung setempat justru langsung menghadang kedatangan rombongan Wakil Walikota ke daerah Lengkong Wetan Kecamatan Serpong Kota Tangsel.

Untuk dapat masuk ke kampung tersebut, rombongan Wakil Walikota ini bahkan harus menurunkan tiga pendekar yang ikut dalam rombongan. Beradu pantun dan kepiawaian bermain silat pun harus mereka lakukan untuk dapat menaklukkan penjaga wilayah ini.

Setelah mampu ditundukkan, barulah rombongan Wakil Walikota ini dapat memasuki wilayah dan mengikuti acara.

Penghadangan ini bukanlah kejadian yang sebenarnya. Adegan ini adalah merupakan salah satu dari sekian banyak tradisi milik masyarakat Betawi yang kini mulai punah tergerus jaman.

Adalah tradisi Palang Pintu, budaya Betawi yang dulu hanya digunakan pada saat acara pernikahan masyarakat Betawi, seiring perkembangan jaman, tradisi ini tidak saja digunakan untuk hajat pernikahan namun juga dalam acara-acara resmi masyarakat seperti penyambutan pejabat.

Ironisnya, budaya yang sarat makna ini justru mulai hilang dan hanya segelintir masyarakat yang masih menggunakan tradisi ini.

Selain karena membutuhkan biaya yang lumayan besar, penggunaan tradisi ini membutuhkan kepiawaian khusus seperti beradu pantun dan keahlian memainkan silat dalam setiap adegan.

Hampir punahnya tradisi ini, tidak dipungkiri akibat besarnya perambahan perkembangan jaman. Dan untuk melestarikannya dibutuhkan latihan serius untuk mendalami silat, untuk dapat bermain silat pun membutuhkan proses panjang, yakni harus mendalami ngaji, sholat dan solawat, baru bisa menekuni ilmu silat itu sendiri.

Meski demikian, sejak beberapa tahun terakhir, perguruan silat Cingkrik, yang berlokasi di Lengkong Wetan Kecamatan Serpong Kota Tangsel ini mulai serius membangkitkan kembali berbagai budaya betawi, agar dapat dipertahankan sebagai salah satu khasanah bangsa yang kini mulai ditinggalkan.

ahkan untuk memperluas membangkitkan budaya, kini tidak hanya silat saja yang mulai diseriusi untuk kembali dilestarikan, namun juga budaya budaya yang lainnya seperti Lenong, Gambang Kromong, Tanjidor dan lain lainnya dengan membuat Rumah Seni dan Budaya Lengkong.

Keinginan untuk melestarikan budaya ini disambut baik berbagai kalangan, tidak hanya tokoh betawi seperti Tommy Kurniawan dan Haji Mandra saja, namun juga sejumlah ulama yang turut menghadiri acara ini yakni Kyai Haji Abdullah Gymnastiar atau biasa dikenal dengan Aa Gym.

Agar budaya ini tetap terjaga, diperlukan perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk ikut membantu melestarikan, bukan hanya budaya  Palang Pintu, namun  juga budaya lainnya.

Pemerintah Kota Tangsel sendiri tidak hanya akan membangkitkan seni budaya betawi saja, “Seluruh budaya yang ada di wilayah Tangsel yang multi kultural, namun demikian budaya betawi tetap akan dipertahankan dan dipupuk sebagai kultur dasar masyarakat Kota Tangsel” Ujar Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, Sabtu 11 Mei 2013.

Untuk pembinaan dalam pelestarian budaya ini, kata Wakil Walikota,  Pemkot Tangsel akan mendorong Rumah Budaya dan Seni Lengkong ini untuk membuat badan hukum agar dapat dimasukkan dalam program budaya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Nantinya, selain untuk memupuk rasa kecintaan pada budaya lokal, Pemkot Tangsel juga akan terus menampilkan beragam budaya betawi ini dalam setiap kegiatan pemerintahan. “Diharapkan budaya betawi ini dapat menjadi salah satu ikon dan daya tarik wisata di Kota Tangsel,” pungkas Wakil Walikota. (Lenteranews.com)

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top
Exit mobile version