Kesehatan
600 Korban DBD, 3 Orang Meninggal
Kepala Dinkes Kota Tangsel Dadang M Epid mengatakan, audit itu bukan untuk mengetahui tinggi rendahnya kasus DBD. Melainkan untuk mengetahui penyebabnya. “Batasannya, buka parah atau tidak parah. Tapi untuk mengetahui masalahnya di mana,” ujar Dadang, di sela acara audit DBD Witana Harja, Pamulang, Senin (12/11).
Dadang menjelaskan, kasus DBD di Kota Tangsel telah memakan korban. Tiga orang meninggal dunia karena DBD. Namun bukan masalah itu yang dibahas dalam audit. Melainkan akar masalahnya sehingga orang tersebut meninggal. Sebab sebelum meninggal tentunya ada proses yang dilalui penderita DBD tersebut. Baik dalam hal pelayanan, diagnosis maupun dalam pelaporan orang tersebut. “Kita belum tahu sebenarnya di mana masalahnya. Apakah karena telat berobat, salah diagnosa, atau telat pelayanannya,” ujarnya.
Maka dalam audit tersebut masalah-masalah itu diungkap. Dinkes mengupas penyebab kematian penderita DBD tersebut, apakah pada saat penanganan, atau saat diagnosa yang kemudian tidak sempat tertangani. “Kalau deteksi dini penyebabnya, maka kita bisa simpulkan penyebabnya adalah kelambatan deteksi dini,” paparnya. (TE/TO)