Properti
Harga Tanah di Serpong Paling Mahal
“Serpong ini mahal karena ada tiga pengembang besar masuk ke sana. Begitu juga Bekasi setelah Summarecon masuk, harga tanah jadi naik,” kata Senior Associate Director Office Service Colliers International Indonesia, Sutrisno R Soetarmo, ketika ditemui dalam paparan tren properti semester I tahun 2012 di Jakarta, Kamis (12/3/2012).
Masuknya pengembang besar di Serpong, kata Sutrisno, membuat wilayah ini mengalami boomingproperti mulai 2011 lalu. Otomatis, kata dia, harga tanah diikuti melambungnya harga-harga rumah di Serpong hingga 50 persen setiap tahunnya.
Faktor pengembang besar ini sangat signifikan pengaruhnya untuk wilayah Bekasi. Sebagai contoh, lanjut Sutrisno, harga rumah yang dijual saat launching mencapai Rp 500 Juta, dan dalam kurun waktu 18 bulan harganya naik mencapai Rp 1 miliar.
Sementara itu, di wilayah satelit lainnya, seperti Bogor dan Depok, harga tanah memang naik, tetapi tidak semahal di kawasan Serpong maupun Bekasi. Menurut Sutrisno, hal ini lagi-lagi akibat pengaruh pengembang besar yang belum masuk menggarap dua wilayah ini.
“Kalau bicara Bogor, di luar Sentul, masih relatif lebih murah. Karena Sentul sekarang sudah mulai pembangunan lagi. Pertamina juga masuk membangun rumah sakit di situ,” katanya.
Sedangkan di Depok, lanjut dia, harga tanah memang mahal. Hanya saja, percepatannya tidak drastis karena belum ada ekspansi pengembang besar.
“Mungkin nanti pada tahun 2014 akan naik gila-gilaan, karena Lippo dan Djarum masuk ke sana,” ujar Sutrisno.