Info Tangsel
Produk UKM Tangerang Selatan Sampai Budapest
“Stand pameran ini menjadi kesempatan memperkenalkan produk – produk asal Kota Tangerang Selatan milik UKM yang menjadi binaan kita,” kata Walikota Airin, kepada Web Tangsel disela – sela acara pembukaan MTQ ke – IX, kemarin.
Berdasarkan pengamatan Web Tangsel, produk-produk UKM yang dipamerkan antara lain Dodol Mugi Rahayu asal Cilenggang – Serpong. Peyek Daun Jeruk asal Serua – Kecamatan Ciputat. Rendang Daging Sapi kemasan kaleng asal Serpong. Boneka, bros, syal rajutan asal Bambu Apus di kecamatan Pamulang
Kemudian produk Jahe Seger ‘Jager’ asal kecamatan Ciputat Timur. Kacang Sangrai, Keripik Pisang dan Keripik Singkong asal desa Keranggan, kecamatan Setu. Minuman Lidah Buaya asal Serpong, serta Lele Sele asal Muncul. Juga produk Cireng Tangerang Selatan (Cisel) dari Al Bantani, Perigi Baru, kecamatan Pondok Aren.
Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, menjelaskan dalam pameran ini ingin memperlihatkan kepada publik bahwa Pemerintah Daerah telah berkomitmen untuk terus memajukan dunia usaha bagi para pelaku UKM.
“Pameran ini juga dapat menjadi wahana untuk melahirkan produk kreatif unggulan UKM dari berbagai wilayah di Tangerang Selatan. Serta untuk memperluas jaringan di pasar domestik dan membangun daya saing menuju era pasar global,” ujar Walikota.
Menurut Walikota, perkembangan industri kreatif di Kota Tangerang Selatan saat ini mulai maju pesat. Industri kreatif telah menjadi pilihan utama para calon entrepreneur untuk memulai bisnis dan mengembangkan produknya. Bahkan, industri kreatif merupakan bisnis yang sangat menjanjikan. Dikatakannya, dengan majunya industri kreatif di tiap daerah secara otomatis akan menyerap tenaga kerja yang banyak.
Sementara itu, Sumitati, pemilik UKM Indah Rajutan menyatakan, dirinya telah banyak mengikuti pameran yang difasilitasi Pemerintah Daerah. Pameran yang pernah diikutinya sudah sampai Makassar, Bali, Jakarta Convention Centre dan Bontang. “Saya pernah juga ikut ke Budapest, Eropa Timur membawa produk boneka rajutan ini,” kata Sumiyati.
Dibantu oleh 20 orang perajut tenaga lepas, terang Sumiyati, dalam sepekannya mampu memproduksi antara 40-50 buah boneka. Harga satuan boneka yang ditawarkannya juga cukup kompetitif, yakni untuk ukuran besar dijual seharga Rp 60 ribu, sedangkan ukuran kecil kecil Rp 20 ribu. “Selain mengikuti pameran seperti ini saya juga mengirim ke toko – toko di Thamrin City Tanah Abang dan ITC Mangga Dua,” jelasnya.