Connect with us

Banten Siaga Banjir

BANTEN OKE

Banten Siaga Banjir

kawasan-banjir18.143.23.153- Pemerintah Provinsi Banten menetapkan status darurat banjir di seluruh wilayah Provinsi Banten. Status Provinsi Banten dinyatakan darurat banjir menyusul bencana banjir yang sudah merendam ribuan rumah yang tersebar di delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, saat ini terdapat 27 kecamatan yang terkena bencana banjir. Kecamatan tersebut tersebar di 5 kabupaten/kota, yaitu 10 kecamatan di Kabupaten Pandeglang, 12 kecamatan di Kabupaten Tangerang, 3 kecamatan di Kabupaten Serang, dan masing-masing satu kecamatan di Kota Serang dan Cilegon.

“Sejak tanggal 20 Desember sampai 30 Maret 2015, Plt Gubernur Banten sudah menyatakan status siaga darurat bencana banjir dan longsor untuk wilayah Banten,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten Ino S Rawita, Senin, 5 Januari 2015.

Menurut Ino, untuk di wilayah Banten Selatan yaitu Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, umumnya banjir disebabkan kondisi sungai yang berkelok. Sehingga, saat curah hujan tinggi air tidak bisa langsung mengalir ke laut.

Sedangkan untuk di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan banjir disebabkan adanya pendangkalan sungai, kurangnya daerah resapan, buruknya drainase, dan banyak situ yang beralih fungsi menjadi permukiman serta air bah kiriman dari Bogor, Jawa Barat.

Menurutnya, dengan penetapan status tersebut pemerintah kabupaten/kota harus segera membuat posko penanggulangan bencana. “Di wilayah yang sering banjir dan longsor harus disiapkan posko. Termasuk, koordinasi dan ketersediaan logistik penanggulangan bencana harus disiapkan,” ujarnya.(Baca: Bakal Banjir Besar, Petani Percepat Panen Padi)

Ino mengatakan BNPB sudah menyetujui akan mengalirkan anggaran Rp 5 miliar untuk penanggulangan bencana di Banten. “Ini cukup beralasan karena bencana banjir masih menghiasi semua kabupaten/kota di Banten,” katanya,

Seperti terjadi di Pandeglang, ratusan warga mengungsi dari 469 rumah di Desa Idaman, Kecamatan Patia, yang merupakan salah satu desa yang terparah dalam musibah banjir di enam kecamatan di Pandeglang. Kini mereka terisolasi karena akses jalan terputus.

Kepala Pelaksana BPBD Lebak Kaprawi menyatakan, saat ini curah hujan di Kabupaten Lebak cukup tinggi sehingga rawan terjadi banjir dan longsor. Bahkan, banjir sempat melanda di delapan desa di Kecamatan Banjarsari dan merendam sebanyak 1.167 rumah warga dengan ketinggian air antara 1,5 meter sampai 2,5 meter. (Baca:Banjir Bandung Selatan, Akses Jalan Masih Lumpuh )

“Kita juga telah meningkatkan status waspada kepada warga yang bermukim di bantaran Sungai Ciberang dan Ciujung karena ketinggian air di pintu air Kaum Lebak Rangkasbitung mencapai 325 sentimeter. Oleh karena itu, warga harus senantiasa waspada bila sewaktu-waktu Sungai Ciberang dan Ciujung meluap,” Ino menjelaskan. (source via tempo.co)

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top